Jumat, Juni 20, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Proyek Drainase di Karang Agung Disorot Warga: Dinilai Salah Sasaran & Prioritaskan Lahan Kosong

Warga Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mempertanyakan pelaksanaan proyek pembangunan drainase yang dinilai tidak sesuai dengan informasi pada papan proyek.

 

Berdasarkan papan informasi yang terpasang di lokasi, pekerjaan drainase seharusnya dilaksanakan di Kampung 6. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa proyek justru dikerjakan di Kampung 3. Hal ini memicu keresahan masyarakat yang menilai proyek tersebut tidak tepat sasaran.

 

“Ironis, wilayah yang rawan genangan air justru tidak tersentuh. Sementara drainase malah dibangun di lahan kosong yang jarang dilalui air. Ini jelas tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada media ini, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa proyek drainase semestinya diprioritaskan di kawasan padat penduduk, khususnya daerah yang kerap dilanda banjir saat musim hujan karena belum memiliki saluran pembuangan air yang memadai.

 

“Coba perhatikan di sekitar jalan lintas desa kami, masih banyak halaman rumah warga yang terendam saat hujan deras. Seharusnya drainase dibangun di sana, bukan di lahan kosong,” cetusnya dengan nada kecewa.

 

Proyek ini dilaksanakan oleh CV. Aira Nusantara Mandiri dengan nilai kontrak sebesar Rp199.589.000, bersumber dari APBD Kabupaten PALI Tahun Anggaran 2025. Pengawasan dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten PALI.

 

Berikut rincian proyek sesuai papan informasi:

Nomor Kontrak: 028/128/APBD/SPK/ST/DPKP/VI/2025

Tanggal: 02 Juni 2025

Pekerjaan: Pembangunan Drainase Lingkungan Kampung 6, Desa Karang Agung

Lokasi: Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Nilai: Rp199.589.000,-

Pelaksana: CV. Aira Nusantara Mandiri

Warga berharap pemerintah daerah bersama instansi terkait segera turun tangan, menindaklanjuti temuan ini, serta memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan proyek yang menggunakan dana publik.

 

“Pemerintah harus hadir dan memastikan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, bukan sekadar menghabiskan anggaran tanpa manfaat nyata,” ujarnya.

 

Meski melontarkan kritik, warga tetap mendukung upaya pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten PALI. Namun, mereka menekankan pentingnya ketepatan sasaran agar manfaat proyek benar-benar dirasakan masyarakat yang membutuhkan.

 

Media ini juga telah berupaya mengonfirmasi pihak Dinas Perkim guna menghadirkan pemberitaan yang berimbang, namun hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan keterangan resmi. (Red/TIM)

Popular Articles

Berita Terkait