JEMBER, Redaksi. Co – Gagasan inovatif “Mlijo Cinta” yang digagas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Gyta Eka Puspita (Ning Gyta), mendapat perhatian luas, termasuk dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
Atas kontribusinya dalam pemberdayaan perempuan, khususnya pedagang sayur keliling atau yang dikenal dengan sebutan mlijo, Ning Gyta dianugerahi penghargaan Anugerah Puspa Bangsa. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PPPA dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Kompas Gramedia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa malam (15/4/2025).
Program “Mlijo Cinta” dinilai memiliki dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan yang bekerja sebagai pedagang sayur keliling, yang kerap menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Penghargaan ini juga merupakan bagian dari inisiatif Kompas TV dalam mengapresiasi tokoh perempuan inspiratif yang memberikan kontribusi positif bagi komunitasnya.
Usai menerima penghargaan, Ning Gyta menyatakan bahwa penghargaan tersebut ia dedikasikan kepada seluruh perempuan tangguh di Kabupaten Jember.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk para perempuan tangguh di Jember, khususnya para mlijo yang menjadi tulang punggung keluarga,” ujar Ning Gyta.
Ia menggambarkan perjuangan para mlijo yang harus bangun dini hari untuk berbelanja di pasar, kemudian berkeliling dari rumah ke rumah menjajakan aneka kebutuhan dapur menggunakan sepeda, motor, atau gerobak sederhana.
“Kami berharap melalui program ini, dapat menyentuh aspek pendidikan, bagi anak-anak para mlijo, dengan memberikan dukungan beasiswa, sehingga ada jaminan keberlanjutan pendidikan mereka.
Para mlijo telah menjadi pelaku distribusi pangan yang efisien, dengan memperpendek rantai pasok dari pasar ke konsumen, terutama di kawasan perdesaan dan pinggiran kota, “imbuhnya.
Program “Mlijo Cinta” lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap peran strategis para mlijo dalam menopang ekonomi keluarga. Melalui program ini, Ning Gyta berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat memberikan dukungan nyata berupa gerobak dagang yang layak dan menarik, serta akses permodalan untuk memperkuat usaha mereka.
Lebih jauh, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menekankan bahwa program ini tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, namun juga mencakup perlindungan sosial.
“kita akan perjuangkan agar Para pedagang bisa memperoleh layanan kesehatan gratis dan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya(*)
JEMBER, Redaksi. Co – Gagasan inovatif “Mlijo Cinta” yang digagas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Gyta Eka Puspita (Ning Gyta), mendapat perhatian luas, termasuk dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
Atas kontribusinya dalam pemberdayaan perempuan, khususnya pedagang sayur keliling atau yang dikenal dengan sebutan mlijo, Ning Gyta dianugerahi penghargaan Anugerah Puspa Bangsa. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PPPA dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Kompas Gramedia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa malam (15/4/2025).
Program “Mlijo Cinta” dinilai memiliki dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan yang bekerja sebagai pedagang sayur keliling, yang kerap menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Penghargaan ini juga merupakan bagian dari inisiatif Kompas TV dalam mengapresiasi tokoh perempuan inspiratif yang memberikan kontribusi positif bagi komunitasnya.
Usai menerima penghargaan, Ning Gyta menyatakan bahwa penghargaan tersebut ia dedikasikan kepada seluruh perempuan tangguh di Kabupaten Jember.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk para perempuan tangguh di Jember, khususnya para mlijo yang menjadi tulang punggung keluarga,” ujar Ning Gyta.
Ia menggambarkan perjuangan para mlijo yang harus bangun dini hari untuk berbelanja di pasar, kemudian berkeliling dari rumah ke rumah menjajakan aneka kebutuhan dapur menggunakan sepeda, motor, atau gerobak sederhana.
“Kami berharap melalui program ini, dapat menyentuh aspek pendidikan, bagi anak-anak para mlijo, dengan memberikan dukungan beasiswa, sehingga ada jaminan keberlanjutan pendidikan mereka.
Para mlijo telah menjadi pelaku distribusi pangan yang efisien, dengan memperpendek rantai pasok dari pasar ke konsumen, terutama di kawasan perdesaan dan pinggiran kota, “imbuhnya.
Program “Mlijo Cinta” lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap peran strategis para mlijo dalam menopang ekonomi keluarga. Melalui program ini, Ning Gyta berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat memberikan dukungan nyata berupa gerobak dagang yang layak dan menarik, serta akses permodalan untuk memperkuat usaha mereka.
Lebih jauh, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menekankan bahwa program ini tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, namun juga mencakup perlindungan sosial.
“kita akan perjuangkan agar Para pedagang bisa memperoleh layanan kesehatan gratis dan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya(*)