Senin, Juli 28, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Perayaan Cap Go Meh 4723 HE/2025 Di Wihara Amurva Bhumi Karet

REDAKSI.CO, JAKARTA – Warga Tionghoa di Jakarta merayakan Cap Go Meh 4723 HE / 2025 M dengan penuh semangat di Wihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta Selatan. Perayaan ini menjadi puncak dari rangkaian Tahun Baru Imlek, menghadirkan berbagai ritual keagamaan, doa bersama, serta pertunjukan budaya seperti barongsai dan liong.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon beserta dua anggota DPRD Jakarta Fraksi PSI, Kevin Wu dan Francine Widjojo serta Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriadi turut hadir dalam perayaan Cap Go Mah di tempat ini.

Bahkan, Fadli Zon tampak antusias saat memasukkan angpau ke mulut barongsai yang menunjukkan atraksi di hadapannya. “Kita turut mendukung kegiatan-kegiatan budaya yang terus hidup di masyarakat, menunjukkan juga keberagaman kita sebagai masyarakat Indonesia dari dulu sampai sekarang,” kata Fadli Zon.

“Saya kira perayaan Cap Go Meh ini semacam pesta rakyat dan tradisi yang sudah panjang dan juga bagian dari akulturasi. Bahkan kita juga sering makan lontong Cap Go Meh dan merupakan bagian dari kuliner,” kata Fadli Zon.

Hal senada juga disampaikan Kevin Wu yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dharmapala Nusantara, sebuah organisasi Buddhis, Cap Go Meh yang dirayakan 15 hari setelah tahun baru Imlek menjadi momen sakral untuk etnis Tionghoa berkumpul dan menyantap makanan khas Cap Go Meh.

“Momen Cap Go Meh biasanya momen yang sangat terbaik untuk kumpul para keluarga makan bersama dan ini tradisi yang sudah berumur 4 ribu tahun yang lalu,” kata Kevin Wu.

Di perayaan Cap Go Meh, kuliner yang menjadi makanan khasnya yakni lontong Cap Go Meh yang terdiri dari lontong dengan aneka menu mulai dari kuah kari, semur, ayam, tahu dan kerupuk.

“Seperti Pak Menteri Kebudayaan tadi sampaikan ini bentuk akulturasi bagaimana budaya setempat, budaya bangsa Indonesia bisa bersatu dengan kebudayaan Tiongkok,” ujar Kevin Wu.

Kevin Wu menjelaskan, awalnya menu “Lontong Cap Go Meh ini adalah lontong yang awalnya khas hanya ditampilkan saat Cap Go Meh tiba tapi karena memang cita rasa kaya rempah dan di wilayah lain jadi akulturasi yang sangat menarik,” tuturnya.

Kevin Wu mengatakan, momen Cap Go Meh di Wihara Amurva Bhumi tahun ini terasa spesial karena mereka menang dalam sengketa hukum masalah pertanahan.

“Saya bersyukur dari teman-teman LBH PSI konsern terhadap isu toleransi di Indonesia dan ketika ditetapkan di Mahkamah Agung hanya selang beberapa hari dari Imlek. Jadi kita anggap ini sebagai kado istimewa,” kata Kevin Wu.

Popular Articles

Berita Terkait