Kisah Murdan Penyandang Disabilitas Menjual Layang-Layang Untuk Bertahan Hidup.
Lombok Barat – Murdan, seorang penyandang disabilitas dari Dusun Peseng, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, hidup dalam kondisi mengenaskan dan terabaikan oleh program-program bantuan sosial. Meskipun telah diusulkan sebagai penerima program rumah layak huni sejak 2019, Murdan belum menerima bantuan apapun hingga saat ini.
Kondisi rumah Murdan sangat memprihatinkan. Dinding anyaman bambu mulai rapuh, atap hampir roboh, dan lantai tanah yang dingin menjadi tempat ia tidur. Keterbatasan fisiknya membuatnya tak bisa bekerja di luar rumah, sehingga ia harus bekerja keras untuk bertahan hidup.
Untuk menghidupkan asap dapur rumah, Murdan membuat layang-layang yang dijual dengan harga Rp2.000 per biji ke anak-anak. Dalam sehari ia memproleh uang Rp 7.000 rupiah hingga Rp 10.000 rupiah dari hasil menjual layang-layang.
“Saya jual layang-layang ke anak-anak seharga Rp2.000 rupiah untuk bertahan hidup, itupun kalau ada yang mau beli,” ucap Murdan dengan sedih.
Dengan mengeluarkan air mata, Murdan juga menceritakan, mulai dari hasil menjual layang-layang, untuk menyambung hudup, ia juga kerap kali diantarkan makanan oleh tetangga dan sang anaknya.
“Kadang kadang anak yang sudah menikah datang ke rumah mengantarkan makanan, kadang juga tetangga yang ngasih,”ucapnya sambil meneteskan air mata.
“Malu saya pergi meminta – minta itu pak, lebih baik saya kelaparan ketimbang saya memint meminta,”Sesalnya.
Dengan Kondisi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian dari pemerintah setempat maupun dari pemerintah lombok barat, untuk membantu meningkatkan kualitas. Dimana diketahui, Murdan penyandang disabilitas telah diusulkan sebagai penerima program rumah layak, namun hingga saat ini belum menerima bantuan apapun.
Sumber : Media Nasional Investigasi-Redaksi.Co
Read : HS2025 Abach Uhel