Bengkayang, Kalbar – Redaksi.co Dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung, Polres Bengkayang, Polda Kalimantan Barat akan menggunakan metode penanaman jagung dengan memanfaatkan pupuk mikroba Google.
Inovasi yang dikembangkan Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Zum Mashar ini menjadi salah satu solusi baru bagi para petani jagung lokal.
Dengan memanfaatkan pupuk mikroba Google, hasilnya produktivitas jagung dapat meningkat hingga 2-3 kali lipat dibandingkan hasil panen konvensional.
Menurut Prof. Ali, jagung lokal yang biasanya memiliki maksimal 12 biji per baris, kini dapat ditingkatkan menjadi 18-22 biji per baris dengan penggunaan pupuk mikroba.
Dengan peningkatan tersebut, produksi jagung yang sebelumnya rata-rata 4,9 ton per hektar dapat melonjak hingga minimal 9 ton, bahkan mencapai 15-18 ton jika petani mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan.
“Jaminannya adalah produksi pasti meningkat. Saya yakin inovasi ini dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen secara signifikan,” ungkap Prof. Ali saat ditemui awak media di lahan jagung Lanud Harry Hadisoemantri Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Minggu (9/2).
Metode penanaman yang diterapkan dalam inovasi ini juga memperhatikan pola tanam yang optimal, Jarak antar tanaman disarankan sekitar 70-80 cm agar tanaman dapat menyerap nutrisi dari pupuk mikroba Google secara maksimal.
Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, dengan perubahan antara hujan dan panas yang dapat mempengaruhi masa tanam.
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho berharap, melalui inovasi ini, diharapkan petani jagung dapat lebih sejahtera dengan hasil panen yang meningkat.
“Metode ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dilakukan di Kabupaten Bengkayang,” jelas Kapolres.
Selain itu, Prof. Ali juga berencana mengembangkan program percepatan alih teknologi, transformasi pertanian, serta peningkatan pengetahuan para petani agar mereka lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Dengan terobosan ini, sektor pertanian lokal berpeluang besar untuk semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi petani khususnya di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat sehingga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional.||Jurnalis:Abdul Rahman
(Humas Polres Bengkayang)
(Editor korwil Kalbar Suparman)