Redaksi.co, Sabtu 4 Januari 2025
Batam – Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, menjadi inspektur upacara Hari Amal Bakti (HAB) Ke-79 Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2025 Kota Batam,Pada Jumat (3/01/2025) bertempat di lapangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Batam, Sagulung.
Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 kali mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”. Upacara diikuti Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, diwakili Kepala TU Magdalena, Ketua DPRD Kota Batam Muhammad Kamaludin dan Segenap Pelajar dan dewan guru.
Bertugas Membacakan pidato Menteri Agama RI DR KH Nasaruddin Umar, MA, Jefridin menyampaikan bahwa Hari Amal Bakti merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu, dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama di Indonesia ini.
Jefridin menyampaikan bahwa semangat memperingati Hari Amal Bakti Tahun 2025 tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama untuk memperkukuh ideologi pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama.
“Keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara,” ujarnya.
Dalam sambutan yang di bacakan tersebut,Menteri Agama sendiri menyebutkan, bahwa Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda anti agama.
Akan tetapi negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia karena negara berperan dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antar umat beragama.
Seperti kita tahu Dalam beberapa dekade terakhir, muncul fenomena kesenjangan antara kehidupan umat dengan ajaran agama yang dianutnya. Misal, setiap agama melarang korupsi, tapi praktik seperti itu masih saja terjadi di tengah tengah kita.
“Semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, itulah bukti sukses tugas Kementerian Agama, makin jauh umat dari nilai dan moral agama, berarti tugas Kementerian Agama belum berhasil,” baca Jefridin.
Hal dan Tantangan ini, lanjutnya, perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran kementerian agama di seluruh indonesia hendaknya.
Ini merupakan wujud nyata dari misi asta cita pemerintahan Prabowo – Gibran yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis tentunya.
Ali Islami
Kaperwil Kepri