Jember, redaksi.co – Ketegasan aparat akhirnya bicara. Ketika distribusi BBM di Jember memanas dan warga mulai kehilangan harapan, jajaran Unit Reskrim Polsek Bangsalsari – Polres Jember tampil tanpa kompromi. Para tengkulak nakal yang selama ini bermain curang di SPBU langsung disikat tanpa ampun.
Selama beberapa hari terakhir, sejumlah oknum diduga kuat melakukan pembelian BBM secara berulang bermodalkan jeriken, kendaraan bolak-balik, dan keberanian melabrak aturan. Akibatnya, masyarakat kecil yang hanya ingin membeli beberapa liter untuk motor atau mesin pertanian justru tersingkir dari antrean.
“Cukup sudah,” tegas Kanit Reskrim Polsek Bangsalsari, Aipda Beny Wicaksono, Selasa (30/7/2025).
“Kami tidak akan beri ruang bagi siapa pun yang mempermainkan distribusi BBM dan merugikan masyarakat. Penindakan ini bukan sekadar hukum berjalan, tapi juga bentuk keberpihakan kami pada rakyat.”
Langkah cepat itu langsung terasa. Antrean mulai terurai, wajah-wajah tegang di SPBU berganti dengan ekspresi lega. Warga menyambut baik tindakan tegas aparat.
Yasin (47), warga Dusun Karangsono, menyampaikan harapannya, “Biasanya kami cuma bisa gigit jari. Tengkulak bolak-balik dengan jeriken, kami yang butuh buat kerja malah kehabisan. Tapi sekarang, alhamdulillah, antrean mulai tertib. Polisi benar-benar turun tangan. Kami merasa dilindungi.”
Langkah Polsek Bangsalsari ini menjadi bukti bahwa negara hadir, bahkan di tengah antrean SPBU. Bukan sekadar soal hukum, ini soal keadilan sosial—bahwa kebutuhan dasar seperti BBM seharusnya tidak dikuasai segelintir orang rakus.
Masyarakat berharap tindakan semacam ini tidak berhenti di Bangsalsari. Karena sejatinya, tugas negara adalah memastikan akses terhadap kebutuhan pokok tidak bisa dipermainkan oleh kepentingan sempit. (Sofyan)