Redaksi.co Medan – Sudah jatuh tertimpah tangga lagi itulah pribahasa yg dirasakan keluarga Nainggolan dan istrinya br Siburian warga komplek perumahan luku riverside, jln.luku 2 GG spadan,Kel, Kwala bekala,kec.medan johor dimna istrinya Nyta tiba2 pulang kerumah datang sepasang oknum PNS yg diduga bertugas disalah satu instansi di provinsi melakukan tindakan anarkis dan hal tidak menyenangkan terhadap keluarga Nainggolan dimna istri Nainggolan diludahi dan merusak barang2 elektronik mereka persis didepan gerbang rumahnya hal tersebut terlihat jelas dari rekaman cctv dengan cara membabi buta yang diduga didalangi oleh tetangganya berinisial, SN seorang oknum PNS di Dinas Kehutanan Provinsi Sumut dan LT
Kepada wartawan, Kamis (22/3/2025) pasutri (L. Nainggolan dan istri Nyta br Siburian) menceritakan, peristiwa tindakan anarkis berawal pada hari, Selasa (18/3/2025) sekira pukul 15.18 Wib, saat Nyta br Siburian yang baru saja pulang kerumahnya dengn mengendarai sepeda motor lagsung dihampiri oleh tetanggannya bernama, Sandy br Napitupulu.
“Saat dia (Sandy br Napitupulu) datang mendekati saya langsung menghardik saya dengan menyebutkan jika keberadaan saya dan suami saya di komplek perumahan itu sudah membuat onar dan kegaduhan,” ujar Nyta br Siburian.
Lanjut Nyta br Siburian, karena merasa bingung dan tidak tahu menahu dengan apa yang ditudingankan kepada dirinya dan suaminya, Nyta pun tidak menggubris dan tidak meladeni ucapan, Sandy br Napitupulu yang tidak lain tetangganya sendiri.
“Karena tidak merasa apa yang dituduhkan dia (Sandy br Napitipulu), saya tidak menggubris. Lalu tiba tiba, dia (Sandy br Napitupulu) meludahi wajah saya dan menyebut saya dengan perkataan lonte. Itu juga tidak saya hiraukan dan segera masuk kedalam rumah,” ucap Nyta br Siburian.
Namun sambung Nyta br Siburian, pada hari yang sama, Selasa (18/3/2025) malam sekira pukul 20.15 Wib, sejumlah warga komplek perumahan yang diduga didalangi, Sandy br Napitupulu seorang oknum PNS Dinas Kehutanan Provinsi Sumut dan LT datang dengan merusak plastik pagar rumah saya dengan cara dipukul hingga rusak (koyak).
“Setelah merusak plastik penutup pagar dan membuka pagar rumah saya, SN seorang oknum PNS Dinas Kehutanan Provinsi Sumut dan LT langsung masuk kedalam teras rumah dan terlihat dari rekaman CCTV milik saya ada unsur memprovokasi warga. Kemudian, SN bersama LT melempar kursi dan helm kedinding rumah saya hingga rusak. Begitu juga membanting/mencampakan mesin AC yang baru saja kami beli,” ungkap Nyta br Siburian yang mengaku saat kedatangan warga, Nyta dan suaminya L. Nainggolan berada didalam rumah dan tidak mau keluar karena takut diamuk oleh warga.
“Intinya, selama kami berdomisili dan menempati rumah yang kami beli ini, kami tidak pernah membuat onar dan kegaduhan terhadap mereka (warga) apalagi SN (oknum PNS) juga LT. Tapi dia (SN oknum PNS dan LT), yang membuat kami jadi ada rasa trauma atas perbuatan dan tindakan pengerusakan dirumah kami. Atas kejadian yang kami alami, persoalan ini akan saya laporkan kepihak yang berwajib untuk menuntut keadilan sesuai hukum yang berlaku,” pinta Nyta br Siburian dan suami L. Nainggolan kepada wartawan.
Ditempat Terpisah Wartawan ini meminta pendapat salah satu tokoh pemuda Jefri yg juga ketua Pasti Bobby Medan Johor dan ketua AMS XII Medan Johor menyayangkan sikap oknum PNS tersebut yg jelas2 ada bukti rekaman meludahi dan merusak barang2 elektorik warga sehingga mengalami kerugian jutaan rupiah dengan demikian Jefri meminta agar pimpinan dimna mereka bekerja segera beri saksi tegas dan jika ini terbukti melanggar hukum segera ditangkap ujar Jefri,karna ini jelas mencerminkan hal tidak baik apa lagi mereka kan oknum PNS yg aturan merangkul masyarakat apa lagi sejak kepemimpinan bapak Bobby sebgai gubernur beliau akan membersihkan oknum2 yg anarkis yg bisa merusak kinerja kepemimpinan nya ujar Jefri ketika diwawancarai ditempat yg terpisah. (RN)