Rabu, Juni 11, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Ngarantek Sawa Bahu ke-9: Melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal di Kecamatan Lumar

Bengkayang – Pemerintah Kabupaten Bengkayang, kembali menggelar event budaya Ngarantek Sawa Bahu yang ke-9 pada Senin, (09/06/0/2025) di Ramin Banuan Kecamatan Lumar. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, SE., M.M., sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat. Ritual ini tidak hanya menjadi simbol pembukaan lahan baru untuk bercocok tanam, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai multikulturalisme dan persatuan bangsa.

Ngarantek Sawa Bahu merupakan ritual adat yang dilakukan sebagai permohonan petunjuk kepada alam dan Jubata (Tuhan) untuk menentukan lokasi terbaik dalam membuka lahan pertanian. Ritual ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Dayak yang menghargai alam dan leluhur.

Dalam sambutannya, Bupati Bengkayang menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini agar tidak tergerus oleh pengaruh budaya asing. “Ritual ini adalah warisan leluhur yang harus kita jaga. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti gotong royong, penghormatan kepada alam, dan semangat kebersamaan, adalah pondasi bagi generasi muda untuk membangun masa depan,” ujar Bupati.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kebudayaan di Kabupaten Bengkayang. Beberapa regulasi menjadi landasan, antara lain:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 52 Tahun 2007 tentang Pelestarian Adat Istiadat.
2. Perda Kabupaten Bengkayang No. 4 Tahun 2019 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.

Bupati juga menyoroti potensi integrasi ritual ini dengan sektor pariwisata, seperti wisata religi, budaya, dan agro, untuk mendorong perekonomian daerah.

“Multikulturalisme adalah kekuatan kita. Sikap eksklusivisme dan fanatisme tidak sejalan dengan semangat persatuan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa,” tegas Bupati.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk perwakilan DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang, Forkopimda Kabupaten Bengkayang, Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang, Dewan Adat Dayak Kecamatan serta seluruh masyarakat dari berbagai kampung di Kecamatan Lumar yang ikut memeriahkan pembukaan event budaya ini. Sambutan pembukaan disampaikan dalam berbagai bahasa dan salam keagamaan, mencerminkan kebhinekaan Kabupaten Bengkayang.

Bupati berharap agar Ngarantek Sawa Bahu tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri. “Dengan melestarikan tradisi ini, kita turut menjaga identitas bangsa Indonesia yang kaya akan budaya,” tutupnya.( Danil

Popular Articles

Berita Terkait