Senin, Januari 13, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

PENGUMUMAN

spot_img

Top 5 This Week

Related Posts

Memprihatinkan ! Siswa SD di Pusat Kota Fakfak Belajar di Atas Lantai

Fakfak.Redaksi.co- Kondisi memprihatinkan dialami para siswa di SD Inpres negeri 2 Wagom Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak.

Di sela-sela pembagian makan bergizi gratis kepada para siswa di Sekolah tersebut, senin (13/1/2025) pagi, nampak pemandangan yang tidak biasa terlihat di salah satu ruang belajar Sekolah itu. Puluhan siswa duduk di lantai menerima paket makan bergizi gratis yang menjadi program andalan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Awalnya, awak media berpikir mungkin untuk sementara para siswa tersebut duduk melantai karena meja dan kursi digunakan untuk mendukung program pembagian makan bergizi gratis yang sedang berlangsung saat itu, namun ternyata belakang diketahui kalau selama ini para siswa mengikuti proses belajar dari lantai akibat belum tersedia meja dan kursi. Miris, karena ternyata sekolah dasar yang berada di pusat Kota Fakfak ini, luput dari perhatian Pemerintah.

“Iya memang mereka belajar dari lantai seperti itu karena belum ada kursi dan meja”.ujar Kepala Sekolah, Rajab Rumadaul, SPd.,MPd.

Keterangan lain yang diperoleh media ini dari sejumlah Guru di sekolah tersebut, selain siswa kelas 6A dan 6B yang belajar di lantai, ternyata Sekolah itu juga memiliki keterbatasan ruangan sehingga dengan terpaksa beberapa ruang belajar di sekat agar memenuhi kebutuhan ruang belajar yang masih kurang.

“Jadi yang belajar di lantai itu siswa kelas 6A dan 6B, itupun menggunakan ruang laboratorium karena kita disini kekurangan ruang belajar. Kelas kita disini hanya 8, sementara yang menjadi kebutuhan sebanyak 13 ruang belajar. Makanya kita sekat beberapa kelas untuk dijadikan 2 agar memenuhi kebutuhan. Ada kelas 2 dan 3 kita sekat. jadi satu ruangan kita sekat jadikan 2 ruang belajar”. jelas Para Guru.

Padahal, menurut penuturan para guru, sejak puluhan tahun lalu, akibat kekurangan ruangan belajar, Sekolah tersebut menerapkan sistim sekolah pagi dan siang namun hasil evaluasi, ternyata penerapan sekolah siang tidak efektif untuk anak-anak usia SD, sehingga solusinya, semua kelas kembali masuk pagi.

“Kami disini tidak saja ruang belajar yang kurang, ruang guru saja tidak ada makanya kami gunakan gedung perpustakan sebagai ruang Kepala sekolah dan guru. Memang ruang Kepala sekolah baru di bangun namun sampai sekarang belum ada penyerahan sehingga kami masih menempati bangunan perpustakaan ini”.ungkap para guru.

Kondisi Sekolah ini, seolah-olah menjelaskan kalau Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Pendidikan belum serius memberikan perhatian terhadap pembangunan pendidikan termasuk program Fakfak Cerdas yang di dorong Bupati, Untung Tamsil dan Wakil Bupati, Yohana Dina Hindom.

Hingga berita ini di publikasikan, media ini belum berhasil mengkonfirmasi pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak.

 

 

Popular Articles