OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN – Redaksi.co, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir kembali jadi sorotan setelah dituding “menghina” dan “mempermalukan” media lokal. Aldi Wijaya, perwakilan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Ogan Ilir, meledak amarahnya saat menyinggung sikap Pemkab yang dinilai “tidak menghargai kerja sama media” dan “memperlakukan wartawan seperti pengemis”.
“Uang Tak Seberapa, Tapi Harga Diri Media Diinjak-injak!”
“Jujur, nominal yang kita tagih ke Kominfo tidak besar. Tapi yang sakit adalah perlakuan mereka! Media dibuat menunduk-nunduk seperti pengemis, padahal kami yang selama ini membangun nama pemerintah!” tegas Aldi dengan nada tinggi.
Ia menambahkan, “Semua kepala dinas sudah hafal dengan media. Kerja sama ini bukan cuma tahun 2024-2025, tapi sudah bertahun-tahun! Tapi sekarang, Kominfo Ogil malah bersikap seolah kami tidak penting!”
“Ogan Ilir Bangkrut karena Dipimpin Orang Tak Kompeten!”
Lebih keras lagi, Aldi menyindir kepemimpinan Pemkab Ogan Ilir yang disebutnya “tidak paham tata kelola pemerintahan”. “Ini bukan soal uang, tapi soal mental pejabat yang tidak profesional. Ogan Ilir bukan tambah maju, tapi tambah bangkrut! Diurus orang-orang yang tidak paham kepemimpinan, bukan melayani rakyat, malah mempersulit!”
“Media Bukan Pengemis, Tapi Penyambung Lidah Rakyat!”
Aldi menegaskan, media bukan sekadar “peminta-minta”, melainkan mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi ke publik. “Kami yang memberitakan kinerja pemerintah, mengangkat nama mereka, tapi giliran kami minta hak sesuai perjanjian, malah diperlakukan tidak pantas! Jika begini caranya, apa bedanya Pemkab Ogil dengan pemerintah yang anti-kritik?”
Kominfo Ogil Bungkam, Tapi Aksi Media Bakal Eskalasi: Sampai detik ini, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Ogan Ilir maupun Kominfo setempat. Namun, insiden ini diprediksi bakal memicu aksi lebih besar dari kalangan media jika tidak ada klarifikasi.
“Jika pemerintah terus bersikap seperti ini, siap-siap saja namanya makin terpuruk. Media tidak akan diam!, ” tandas Aldi.
Reporter: Tim Investigasi PPWI Ogan Ilir