JENIS-JENIS DAN KLASIFIKASI SERTA UNSUR -UNSUR SENI MUSIK TRADISIONAL (INSTRUMENTAL DAN VOKAL) MELAYU RIAU
Pekanbaru – Budaya Melayu Riau menyimpan kekayaan seni musik tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun. Musik tradisional dalam budaya ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga berfungsi sebagai media komunikasi sosial, sarana ritual keagamaan, hingga alat pemersatu masyarakat. Musik Melayu Riau terbagi dalam dua bentuk utama, yaitu musik vokal dan musik instrumental, yang keduanya memiliki keunikan dan fungsi tersendiri dalam kehidupan masyarakat.
Jenis dan Klasifikasi Musik Tradisional Melayu Riau
Musik tradisional Melayu Riau dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, bentuk penyajian, serta alat musik yang digunakan. Secara umum, klasifikasi ini terbagi menjadi dua:
1. Musik Vokal
Merupakan jenis musik yang mengandalkan kekuatan suara manusia sebagai medium utama. Beberapa bentuk musik vokal Melayu Riau antara lain:
• Dendang: Lagu rakyat yang dinyanyikan secara solo atau kelompok, seringkali digunakan untuk mengiringi kegiatan sehari-hari.
• Pantun Berlagu: Pantun yang dinyanyikan dengan irama tertentu, berfungsi sebagai sarana pendidikan dan hiburan.
• Zapin Vokal: Lagu pengiring tarian zapin yang dinyanyikan secara ritmis dan bersahut-sahutan.
2. Musik Instrumental
Jenis musik ini menitikberatkan pada penggunaan alat musik tradisional sebagai media utama. Di antaranya:
• Gambus: Alat musik petik berdawai yang berasal dari pengaruh budaya Arab, biasa digunakan dalam pertunjukan zapin.
• Gendang Melayu: Alat perkusi utama yang mengatur irama dalam pertunjukan musik tradisional.
• Seruling dan Nafiri: Alat tiup yang memberikan nuansa melodius pada komposisi musik Melayu.
• Akordion dan Biola: Meski merupakan alat musik Barat, keduanya telah diadaptasi dalam format musik Melayu dan digunakan secara luas.
Unsur-Unsur Musik Tradisional Melayu Riau
Dalam menciptakan suasana khas, musik tradisional Melayu Riau memiliki beberapa unsur penting, di antaranya:
1. Melodi
Melodi dalam musik Melayu Riau cenderung lembut dan mendayu-dayu. Ciri khas ini mencerminkan kelembutan serta kesantunan budaya Melayu.
2. Irama (Ritme)
Irama sangat penting dalam mengiringi tarian atau syair. Ketukan gendang yang stabil menjadi tulang punggung ritme dalam banyak bentuk pertunjukan.
3. Harmoni
Meskipun sederhana, harmoni tercipta dari perpaduan alat musik yang beragam. Biola dan akordion, misalnya, sering dipadukan untuk memperkaya bunyi.
4. Tempo
Musik Melayu memiliki tempo bervariasi, dari lambat untuk musik ritual atau syair, hingga cepat untuk iringan tari zapin atau joget.
5. Dinamika
Perubahan volume dan tekanan dalam musik Melayu menambah ekspresi emosional, terutama dalam penyampaian pantun berlagu atau dendang kasih sayang.
6. Struktur Lagu
Musik Melayu tradisional umumnya memiliki pola pengulangan (repetisi) dan bait-bait yang terstruktur, terutama dalam bentuk vokal yang memuat syair dan pantun.
Peran Musik Tradisional dalam Budaya Melayu Riau
Musik tradisional tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Melayu Riau. Dari pesta pernikahan, khitanan, hingga kegiatan adat seperti tepung tawar dan kenduri arwah, musik selalu hadir sebagai pengiring spiritual dan sosial.
Zapin, joget, dan ghazal, misalnya, tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media untuk menanamkan nilai-nilai moral, keagamaan, dan sosial. Dalam konteks pendidikan, musik tradisional juga mulai diperkenalkan kembali ke generasi muda melalui kurikulum lokal dan pelatihan seni budaya.
Upaya Pelestarian
Di tengah modernisasi dan arus budaya global, pelestarian seni musik tradisional menjadi tantangan tersendiri. Berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sanggar seni, hingga akademisi, terus berupaya mendokumentasikan, mengajarkan, dan menampilkan musik tradisional Melayu Riau agar tidak punah dimakan zaman.
Kesimpulan
Seni musik tradisional Melayu Riau adalah wujud kekayaan budaya yang sarat makna. Baik dalam bentuk vokal maupun instrumental, musik ini mencerminkan identitas, sejarah, serta nilai-nilai luhur masyarakat Melayu. Upaya pelestarian dan pengenalan kepada generasi muda menjadi kunci agar warisan budaya ini terus hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman.
.
Penulis :
1. INDRI AMANDA PUTRI (236910197)
2. M. Zaki Satrya (23691014)
3. LENI OKTAVIA (236910069)
4. Nurmalinda, S.Kar., M.Pd (nurmalinda@edu.uir.ac.id. )