Rabu, Juli 2, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Hotel GGM Disorot, Ketua PAC Ansor Gumukmas Angkat Bicara Tegas !

Jember, redaksi.co – Isu panas soal dugaan perselingkuhan di Hotel Grand Gumukmas (GGM) kembali meledak di publik. Kali ini, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Gumukmas, H. Imam Mukhlas, angkat bicara dengan nada keras, menyikapi maraknya kabar bahwa hotel tersebut disalahgunakan sebagai tempat praktik maksiat.

Isu ini mencuat setelah unggahan dari akun Facebook bernama Raihan viral di media sosial. Dalam unggahannya, ia menyebut Hotel GGM sebagai lokasi yang “diduga kerap digunakan untuk perbuatan tidak senonoh.” Sorotan tajam pun datang dari berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan seperti Ansor.

“Kami tidak akan diam melihat tempat usaha dijadikan lokasi pelanggaran etika. Hotel itu seharusnya tempat beristirahat, bukan jadi tempat menyimpan aib. Kami minta pengelola introspeksi dan bertanggung jawab,” tegas Imam Mukhlas, Kamis (26/6/2025).

Ia menekankan bahwa dalam daerah yang religius seperti Jember, hotel harus punya sistem kontrol yang kuat. Tidak cukup hanya menerima tamu secara administratif, tetapi perlu ada langkah konkret untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas.

“Jangan hanya kejar untung, tapi abaikan nilai-nilai moral. Kalau memang benar terjadi praktik menyimpang, ini bahaya besar untuk masyarakat sekitar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mukhlas mendesak agar manajemen Hotel GGM tidak lagi bersembunyi dalam diam. Ia menuntut adanya klarifikasi terbuka agar publik tidak terus dihantui kecurigaan.

“Kalau memang tidak bersalah, bicaralah. Tapi jika ada pembiaran, maka kami minta pihak berwenang turun tangan. Pemerintah daerah dan aparat harus sigap, jangan biarkan masyarakat kecewa,” tandasnya.

Pihak Hotel Grand Gumukmas sendiri belum memberikan pernyataan resmi hingga berita ini diturunkan. Sikap diam inilah yang dinilai semakin memanaskan situasi dan memperburuk persepsi publik terhadap hotel tersebut.

Ketua PAC Ansor Gumukmas juga mengisyaratkan akan terus memantau dan menindaklanjuti isu ini bersama elemen masyarakat lainnya.

“Kami akan mengawal. Jangan sampai tempat usaha menjadi ladang maksiat yang merusak nilai sosial. Etika harus ditegakkan,” tutupnya.(Sofyan)

Popular Articles

Berita Terkait