Kalbar — Pemerhati Pertambangan Kalimantan Barat tidak habis pikir, melihat aktivitas PETI di Kecamatan Ela Hilir Melawi, Sintang Maupun Kabupaten Sanggau semakin laju. ” Saya pikir surut, setelah gencarnya pemberitaan, ternyata praktek ilegal itu, masih menggila, ” ujar Hnd.
Ia mengatakan, pihak Polres setempat yang begitu diharapkan untuk melakukan pencegahan, apalagi membasmi, justru tampak lamban dan lemah semangat. ” Polisi yang kita harapkan sebagai ujung tombak, malah tumpul keatas. Ini yang bikin kita delematis, ” singgungnya.
Kami, kata Hnd, sempat menyoroti berbagai pemberitaan yang mengangkat soal maling emas di tiga Kabupaten tersebut. Nah berangkat dari dasar diatas, mestinya, ketika telah mengetahui informasi PETI secara radikal, Polda Kalbar segera beraksi dan langsung menjaring tauke gendut, antek-anteknya termasuk para pemain belakang.
” Kalau Polres Lemah, ya Polda Kalbar dong yang bergerak cepat. Bila perlu di beck up oleh pasukan TNI, sehingga operasi pemusnahan pertambangan liar yang merusak dan menghancurkan lingkungan, bisa berjalan lancar, tidak bocor, tepat sasaran serta sesuai target, ” tegas Hnd sambil menyebut nama AS, AW dan SB.( 007/ Danil.A )
