Amalia Rumaf Jadi Korban Dugaan Tindakan Brutal Oknum Polisi Disorot Amkei Fakfak

0
238

Fakfak.Redaksi.co- Peristiwa kekerasan fisik yang melibatkan oknum anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Resor Fakfak kembali terulang. Kali ini, Amalia Rumaf, warga sorpeha Kelurahan Danaweria Distrik Fakfak Tengah, menjadi korban dugaan kebrutalan oknum anggota Polisi yang menurut keterangan saksi (dikutip dari sumber media papuadalamberita.com) bernama Nidal.

Sikap Nidal, oknum anggota Polri terduga pelaku kekerasan fisik ini, tentu menambah daftar buruknya sikap dan perilaku oknum anggota Kepolisian, yang melupakan jati dirinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

Kebrutalan Nidal terjadi hanya dalam rentang waktu sebulan lebih, setelah peristiwa salah tangkap kasus narkoba disertai kekerasan fisik terhadap korban Fahlan Hasyim Taweatubun, yang terjadi pada sabtu (8/3/2025) dengan melibatkan Kasat Narkoba Polres Fakfak dan beberapa anggotanya, juga masih dalam lingkungan Kelurahan yang sama.

Rentetan peristiwa kekerasan ini, menuai keprihatinan mendalam dari DPD Angkatan Muda Kepulauan Kei (Amkei) Kabupaten Fakfak. Pasalnya, para korban dari dua perkara tersebut merupakan bagian dari organisasi pemuda ini.

Ketua DPD Amkei Kabupaten Fakfak, Welem Rahalus kepada media ini, minggu (13/4/2025) malam menyatakan sikap Amkei atas permasalahan tersebut.

Welem mengatakan, DPD Amkei telah mendatangi korban dan melihat kondisinya secara langsung di RSUD Fakfak, yang kini sedang dalam penanganan intesif petugas medis.

“DPD Amkei sudah melihat kondisi korban, hanya saja kami belum bisa berbicara dengan korban karena kondisinya yang masih dalam penanganan medis. Pembina Amkei, Bapak Yanto Hukubun dan Wakil Ketua Amkei sudah kesana. Kami akan mengumpulkan informasi terkait peristiwa ini termasuk kronologisnya. Yang pasti, kasus ini menjadi atensi Amkei baik DPD Fakfak, maupun DPP Amkei di Jakarta. Kami akan kawal prosesnya”.ujar Welem.

Selain itu, kata Welem, Amkei juga berencana mendatangi Polres Fakfak bertemu Kapolres, AKBP. Hendryana, menanyakan perihal perkara tersebut dan penanganannya.

“Kami juga berencana bertemu Kapolres Fakfak terkait persoalan ini. Prihatin sekali, perilaku oknum Polisi seperti ini tentu saja dapat merusak citra polisi di mata masyarakat. Bulan lalu kejadian kekerasan oknum polisi terhadap salah satu saudara kami, kasus salah tangkap yang menjadi sorotan publik dan ini terjadi lagi. Miris sekali. Kami memang belum mengetahui kronologis secara utuh, namun yang pasti kami menyesal hal ini bisa terjadi apalagi setelah melihat kondisi korban yang terbaring dalam kondisi seperti itu. Kami berharap ada langkah yang sudah dilakukan Kapolres Fakfak”.tandasnya.