Masyarakat Tukka Kecewa Dengan Lambatnya Pemkab Tapteng Penanganan Banjir Bandang dan Longsor

0
66

REDAKSI.CO II TAPTENG – Masyarakat sangat kecewa terhadap pemerintah kabupaten tapteng penanganan pasca banjir dan longsor di Kecamatan Tukka hingga hari ini, tumpukan gelondongan kayu di bawah Jembatan Hutanabolon masih belum disentuh alat berat, padahal menjadi titik rawan yang dikhawatirkan memicu banjir susulan.

Warga berinisial BN menilai Pemkab Tapteng di bawah kepemimpinan Bupati Masinton Pasaribu justru tidak menunjukkan langkah darurat untuk mengamankan aliran sungai. BN mengungkapkan.” Rabu (10/12/2025), bahwa kunjungan bupati tapanuli tengah masinton pasaribu beberapa hari lalu hanya sebatas melihat dan berfoto, tanpa memerintahkan pembersihan terhadap tumpukan kayu berukuran besar yang menyumbat aliran.

Yang lebih mengejutkan, menurut BN, bupati tapteng Masinton pasaribu justru memerintahkan agar kayu-kayu tersebut diolah langsung di dalam saluran air, bukan dievakuasi keluar.

“Kami heran. Bukan dibersihkan, malah disuruh olah di dalam saluran air. Itu saluran makin sempit, makin tersumbat. Kalau hujan besar turun lagi, banjir susulan pasti terjadi dan kami yang jadi korban,” tegas BN.

Warga menyebut perintah tersebut tidak masuk akal dan berpotensi membahayakan masyarakat, mengingat saat ini curah hujan tinggi dan kondisi sungai masih labil pasca bencana banjir bandang dan longsor

Warga juga mempertanyakan mengapa hingga kini tidak satu pun alat berat diturunkan ke lokasi, padahal bantuan dari berbagai penjuru disebut telah diterima pemerintah daerah.

“Bantuan sudah banyak masuk ke bupati tapteng tapi satu alat berat saja tidak ada yang diturunkan, lalu bantuan itu sebenarnya untuk apa? Mau dibawa ke mana?” ujar BN dengan nada kecewa.

Masyarakat menilai jika penanganan seperti ini terus berlanjut potensi korban jiwa mungkin terulang maka masyarakat di Tukka mendesak pemerintah kabupaten tapanuli tengah untuk segera menurunkan alat berat guna membersihkan tumpukan kayu secara total.

Melakukan normalisasi sungai di area yang berisiko tinggi seharusnya menindak lanjuti laporan warga agar penanganan didaerah tukka sekitarnya cepat di tangani.

Warga menegaskan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas, bukan pencitraan semata, mengevaluasi sesuai SOP penanganan bencana terutama dalam kondisi tanggap darurat.

(M.Tanjung)