Mempawah – Pagelaran budaya tahunan Robo’-Robo’ 2025 di Kerajaan Amantubillah Mempawah kembali mencatat sejarah penting. Dua tokoh Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat, yakni Dedi Juniandi, S.Sos. (Panglima Muda/ Ketua DPD LPM Mempawah) dan Hadi Firmansyah (Komandan Komando Inti Laskar Lapangan/KILL Kalbar), resmi dianugerahi Darjah Kekerabatan Istana Amantubillah oleh Yang Amat Mulia Raja Mempawah XIII, Pangeran Ratu Mulawangsa Dr. Ir. Mardan Adiwijaya Kesuma Ibrahim, M.Sc.
Keduanya menerima gelar kehormatan sebagai Pangeran Anom, yang disematkan pada Senin malam, 18 Agustus 2025, di Istana Amantubillah Pulau Pedalaman. Anugerah ini diberikan bersamaan dengan prosesi adat To’ana dan penganugerahan gelar kebangsawanan kepada sejumlah tokoh yang dinilai berjasa, memiliki perhatian besar terhadap pengembangan budaya, persaudaraan, serta marwah Melayu.
Dalam titahnya, Baginda Raja Mempawah XIII menegaskan bahwa gelar kehormatan yang diberikan bukan sekadar simbol, melainkan amanah yang harus dijaga.
> “Anugerah ini adalah bentuk penghormatan sekaligus tanggung jawab. Para penerima diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjaga kehormatan Melayu, memperkuat persaudaraan, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat serta daerahnya,” tutur Baginda.
Prosesi berlangsung khidmat, dihadiri keluarga besar Laskar Pemuda Melayu dari Kabupaten Mempawah dan Provinsi Kalimantan Barat, tokoh adat, serta para tamu kehormatan. Para penerima tampil gagah dengan busana adat Telok Belangak, menegaskan identitas budaya Melayu yang sarat wibawa.
Usai menerima gelar, Dedi Juniandi menyampaikan rasa syukur dan penghormatan yang mendalam kepada Baginda Raja dan Istana Amantubillah.
> “Ini bukan sekadar kebanggaan pribadi, melainkan kebanggaan seluruh keluarga besar Laskar Pemuda Melayu. Gelar ini akan kami jaga dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, Hadi Firmansyah menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian budaya sekaligus memperkuat peran pemuda Melayu di Kalimantan Barat.
> “Kami akan menjadikan gelar ini sebagai motivasi untuk lebih berbuat nyata, baik di bidang budaya, sosial, maupun perjuangan pemuda,” katanya.
Penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian Robo’-Robo’ 2025, tradisi sakral Kerajaan Mempawah yang mengandung doa keselamatan, tolak bala, sekaligus mengenang kedatangan Opu Daeng Manambon beserta keturunannya ke tanah Mempawah.
Dengan gelar kehormatan ini, nama Laskar Pemuda Melayu Kalimantan Barat kian tegak dalam sejarah budaya Mempawah—menjadi bagian dari keluarga besar Istana Amantubillah, serta semakin berkomitmen menjaga marwah Melayu di tanah Borneo.
Tim Humas LPM