Hari ini kita bicara tentang keadilan yang dicuri. Tentang mimpi anak-anak muda yang dihancurkan oleh sistem yang rusak, oleh oknum yang bermain di ruang gelap institusi hukum. Dan kita tidak akan diam!
Bukan hanya Kapolda atau Wakapolda yang harus dicopot. Tapi yang paling utama: bersihkan bagian SDM Polda Sulbar! Karena dari sanalah awal kehancuran itu dimulai. Dari proses seleksi yang semestinya jujur dan adil, tapi justru jadi ladang transaksi, tempat sogokan ditukar dengan nasib masa depan.
Kita semua tahu soal dugaan casis yang gugur dengan ajaibnya lolos kembali, soal dugaan kisi-kisi akademik yang bocor ke casis tertentu soal dugaan pemberian uang dengan jumlah ratusan juta soal casis lolos kependidikan yang menggunakan ijazah palsu yang lebih parahnya soal dugaan pemberian tanah dari orang tua casis , ini bukan desas desus ini suara dari anak rakyat yang berjuang Tapi di patahkan dengan dugaan2 yang sampai sekarang tidak ada proses yang jelas.
Lalu kita mau pura-pura tidak tahu? Mau terus biarkan institusi ini dihuni oleh mereka yang lolos karena uang dan koneksi, bukan karena kemampuan dan integritas?
Kalau dari awal rekrutmen saja sudah dicurangi, bagaimana kita bisa berharap lahir polisi yang jujur? Bagaimana hukum bisa ditegakkan kalau yang jadi penegak hukumnya adalah hasil manipulasi dan gratifikasi?
Kami rakyat tidak akan tinggal diam. Karena yang dirampas bukan hanya hak, tapi harga diri dan harapan anak-anak kami.
Kami akan terus bersuara, karena kebenaran itu tidak bisa dibungkam,Kami akan terus menuntut, karena negara ini bukan milik para pemburu rente dan calo jabatan.
Kami ingin institusi Polri yang bersih. Kami ingin keadilan yang bisa dipercaya Dan perjuangan itu dimulai dari sekarang, dari sini—dari Sulawesi Barat.