redaksi.co, Jakarta | Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Waste To Energy (PSEL) akan dimulai di tujuh wilayah pada 2026. Ketujuh wilayah tersebut meliputi Bali, Yogyakarta, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, Semarang, dan Medan.
“Setelah diverifikasi, kami putuskan tujuh wilayah siap untuk pelaksanaan PSEL. Surat penetapan akan segera diterbitkan agar Danantara bisa memulai pembangunan” ujar Zulhas dalam Rapat Koordinasi Terbatas Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (24/10).
Zulhas menjelaskan, pembangunan ini merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan. Program ini diharapkan tidak hanya mengatasi persoalan sampah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendukung transisi energi nasional.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa proyek PSEL akan dikerjakan selama dua tahun dengan tender terbuka yang diikuti lebih dari 200 perusahaan dalam dan luar negeri. Danantara juga akan menjadi pemegang saham di seluruh proyek untuk memastikan pelaksanaannya berjalan baik.
“Kita ketinggalan 20 tahun dalam pengelolaan sampah. Dengan teknologi ramah lingkungan ini, sampah yang sebelumnya mencemari lingkungan bisa menjadi sumber energi terbarukan,” kata Zulhas.






















