Redaksi.co.-Painan : Tak tanggung tanggung Minggu 16 Februari 2025 Seratus orang tokoh plus masarakat Kenagarian Siguntur Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Turun langsung acara bakonsi menbersihkan kebun gambir lahan milik keluarga Drs H Naska Permata Intan SH MH. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Sumatera Barat.
kegiatan ini bertujuan Mambangkik tradisi budaya lama “bakonsi-konsi manyiang gambia”,( Berkongsi kongsi membersihkan kebun gambir) di Kenagarian Siguntur Nagari 1000 Surau. Untuk berkumpul membangun Jembatan Hati Memperkokoh tali Silaturrahmi, dan Berdiskusi tentang tentang Nagari .
Dan sekaligus melepas kerinduan para Tokoh Masyarakat Kenagarian Siguntur yang tergabung dalam dua Pemerintah Nagari yaitu Pemerintah Nagari Siguntur Dan Pemerintah Nagari Siguntur Tua. Untuk mempersiapkan memasuki bulan suci ramadan. Ucap panitia pelaksana H. Dindin DT Rajo Intan ST.M.Si Kepala Balai Satandirisai Dan Pelayanan Jasa Industri Padang dan juga Ketua Kerapatan Adat Nagari Siguntur yang baru saja habis masa jabatanya.
waktu pelaksanaan acara bakonsi manyiang gambir dimulai dari pukul 8.30 wib hingga 16.00 wib diramaikan oleh para tokoh tokoh dari lima unsur kenagarian yang terdiri dari unsu ninik mamak , Alim Ulama Cerdik Pandai, pemuda parik paga nagari tak tertinggal dari usur bundo kandung yang memasak makanan dengan khas snek nasi situai.
Disamping itu tak tertinggal ikut serta bakonsi manyiang gambir Guru Besar Univrsitas Bung Hatta Prof. Herman Har, Anggota Dewan Kabupaten Pesisir Selatan Robi Binur, Ketua Umum Yayasan Administrasi Komunikasi Informasi Nusantara Otriya. S.Hut, Ketua Ikatan Notaris Dan Pejabat Pembuat Akte Tanah Kabupatn Bangkinag Adefrizal SH. M.Kn Dan para Pengurus mesjid yang ada dan anggota badan musyawarah kedua nagari. Terakir acara ditutup dengan diskusi pembangunan nagari sampai 17.50 wib yang motivatornya H.Naska Parmato Intan.
Dikatakan Drs H. Naska Parmato Intan SH. MH dengan semangat kebersamaan kita cubo hidupkan kembali semangat bakonsi, basarayo (mengajak kerja bersama). karena pada masa kini telah muncul semangat orang orang individualistik. Dimana orang orang yang telah punyo kemampuan dia tidak butuh yang lain. coba kita lihat iktibar tempo dulu orang walaupun tak dapat gilian bersawah. namun ia tetap mendapatkan padi.
Baca Juga:
- Drs. H. Naska Parmato Intan SH. MH : Hidupkan Kembali Semangat “Bakonsi
- 100 Tokoh Siguntur “Manyarayo Bakonsi Manyiang Gambia”
Ini tak lain karena penuh kebersamaan dimana mereka orang orang tua duhulu pergi “ma angin padi “(memisahkan padi dari sampahnya ) dan pulang bawa satu niru (pembersi padi dari bambu) padi. kalau sempat ma angin padi dunsaanak (famili karib kerabat) 20 tempat maka mereka yang mengangin padi dapat 20 niru itu lumayan juga kan motivasi naska. Begitulah kehidupan dahulu tetap punya padi walaupun tak bersawah.
Semangat itu mungkin dapat kita jadikan iktibar. itulah tekad kami adik beradik membuat pondok Darul Hikmah Taruko ini untuk menjadi simbol kebersamaman anak nagari dan kami siap berbagi. Atas nama keluarga adik baradik saya menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada kita semua yang telah ikut serta bersama bakonsi manyian gambia kami mari kita jadikan ini minimal agenda tahunan. dan mari kito doakan mudah mudahan banyak anak nagari yang dapat kepercayaan tutur naska. (ot)