Senin, Juni 2, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Tiga Tahun Tanpa Titik Terang: Misteri Pembunuhan Mahasiswa Robi Oktavian Masih Menggantung

Redaksi.co PALI, Sumatera Selatan 11 Mei 2025 — Sudah lebih dari tiga tahun berlalu sejak Robi Oktavian Dwi Candra, mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang, ditemukan tewas secara tragis. Namun, hingga kini, kasus pembunuhan brutal tersebut belum juga terungkap, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

 

 

Pada Rabu pagi, 28 Desember 2022, warga Desa Raja Barat, Kecamatan Tanah Abang, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria tanpa busana di kebun karet. Korban kemudian diidentifikasi sebagai Robi Oktavian, 21 tahun, warga Desa Purun Timur, Kecamatan Penukal.

 

Hasil autopsi mengungkapkan bahwa Robi mengalami 58 luka tusuk akibat senjata tajam, menunjukkan bahwa ia menjadi korban pembunuhan yang sangat sadis. Barang-barang seperti tisu basah, baby oil, baju kemeja putih, dan celana hitam ditemukan di sekitar lokasi kejadian, menambah misteri motif di balik pembunuhan tersebut.

 

 

Menurut keterangan keluarga, Robi pulang ke kampung halamannya untuk berlibur. Pada malam sebelum penemuan jasadnya, ia berpamitan kepada orang tuanya untuk mengunjungi rumah temannya di Babat bersama seorang teman berinisial RR, menggunakan sepeda motor. Itu adalah terakhir kalinya keluarga melihat Robi dalam keadaan hidup.

 

 

Sejak penemuan jasad Robi, pihak kepolisian telah memeriksa sembilan orang saksi dan mengumpulkan berbagai bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Namun, hingga kini, belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan. [3]

 

Ali Syarif, ayah Robi, bersama keluarga, telah beberapa kali mendatangi Mapolres PALI untuk menanyakan perkembangan kasus. Mereka menyatakan kekecewaan atas lambannya proses penyelidikan dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku pembunuhan anak mereka.

 

 

Pada Maret 2025, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait resmi menjabat sebagai Kapolres PALI. Keluarga Robi dan masyarakat berharap bahwa di bawah kepemimpinannya, kasus ini dapat segera terungkap. Ali Syarif menyatakan harapannya agar Kapolres yang baru dapat memanggil ulang saksi-saksi dan mempercepat proses pengungkapan kasus.

 

Desakan dari Pihak Legislatif, Firdaus Hasbullah, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten PALI, juga menyuarakan keprihatinannya terhadap kasus ini. Ia mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku dan menyatakan dukungannya terhadap upaya penegakan hukum yang adil dan transparan.

 

 

Kasus pembunuhan Robi Oktavian telah menjadi luka yang belum sembuh bagi keluarga dan masyarakat PALI. Dengan pergantian kepemimpinan di Polres PALI dan desakan dari berbagai pihak, harapan akan terungkapnya kebenaran dan keadilan bagi Robi tetap menyala. Namun, waktu terus berjalan, dan pertanyaan tentang siapa pelaku dan apa motif di balik pembunuhan keji ini masih belum terjawab.

 

“Keadilan harus ditegakkan sekalipun langit runtuh” dalam bahasa Latin dikenal sebagai “Fiat justitia ruat caelum” atau “Fiat iustitia, et pereat mundus.” Ungkapan ini mengandung makna bahwa keadilan harus selalu ditegakkan, meskipun konsekuensinya sangat berat atau bahkan menghancurkan dunia.

 

Randu Dwiyansyah

Popular Articles

Berita Terkait