Redaksi.co Deli Serdang – Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia.
Dihamparan bumi Deli Serdang nan indah yang kaya akan sejarah dan budaya, nyala semangat Melayu tak pernah padam. Melayu mungkin tak selalu terlihat mencolok, namun berakar kuat di hati generasi muda Melayu yang tak ingin jati diri terhapus oleh kemajuan zaman.
Dan salah satu penjaga nyala itu adalah H. Mislin A.S, salah seorang sosok Putra Melayu bersahaja nan tersohor di Tanjung Morawa yang didaulat memegang amanah sebagai Ketua Careteker dan Kompol (Purn) Syahrizal Sekretaris Caretaker PD (Pengurus Daerah) Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI) Deli Serdang.
Sebuah babak penting akan ditulis. Musyawarah Daerah (Musda) ke-5 PD GAMI Deli Serdang akan digelar di Aula Amindy Barokah, Kecamatan Tanjung Morawa pada hari, Minggu 04 Mei 2025.
Ini bukan sekadar agenda organisasi, tapi merupakan sebuah tonggak sejarah baru yaitu titik temu antara generasi dan harapan, antara perjuangan dan kebangkitan.
Menanam Nilai, Menuai Kesadaran dalam bayang gemerlap dunia yang terus bergerak cepat, beliau justru memilih jalan sunyi namun penuh makna, mendidik, merangkul, dan menanamkan nilai kepada generasi muda Melayu.
Baginya ke Melayuan bukan sekadar pakaian adat atau gelar kebangsawanan, melainkan napas hidupvyang harus dijaga, dipelihara dan diwariskan dengan cinta serta kebanggaan.
“Kita tidak bisa membangun bangsa tanpa membangun jati diri. Dan jati diri itu tumbuh dari akar budaya,” Ucapnya dalam satu kesempatan, dengan mata yang menyimpan keyakinan.
Di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua Caretaker GAMI Deli Serdang tak hanya bergerak dalam forum-forum formal, tetapi juga turun ke akar rumput: menyapa pemuda di kampung-kampung, menghidupkan kembali sanggar budaya, membuka ruang diskusi adat, dan mengajak generasi baru untuk kembali mengenal siapa diri mereka.
Ia percaya bahwa setiap anak muda Melayu adalah lilin kecil yang bisa menyala jika disentuh dengan kepercayaan dan tanggung jawab. Maka tak heran jika Musda ke-5 ini ia siapkan bukan sebagai seremoni belaka, melainkan medan pembuktian bahwa generasi baru Melayu telah siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan.
Sebuah Musda, Sebuah Gerakan Jiwa
Musyawarah Daerah kali ini diproyeksikan menjadi ruang regenerasi, pemilihan pengurus baru yang diharapkan mampu membawa GAMI Deli Serdang pada arah yang lebih progresif namun tetap berakar.
Rencananya, acara ini akan dihadiri langsung oleh Tuan H. M. Subandi, S.T., M.M, Ketua Umum PB GAMI Indonesia, yang menyandang Gelar Dato’ Setia Amanah Diraja Serdang karena kehadiran beliau menjadi simbol legitimasi dan semangat dari pusat kepada daerah.
Namun lebih dari itu, kehadiran kader muda Melayu yang akan memenuhi Aula Amindy Barokah adalah bukti nyata dari kerja diam-diam yang telah dilakukan H. Mislin. Ia membangun kesadaran bukan dengan orasi, tetapi dengan keteladanan. Ia menghidupkan organisasi bukan dengan gemuruh, tapi dengan pengabdian yang tak pernah diumumkan.
GAMI adalah bsebuah taman bukan Menara
Gading, melainkan taman tempat anak-anak Melayu bisa bertumbuh mengenali warisan budaya, memahami sejarah, serta menata masa depan dengan jati diri yang utuh.
Dalam setiap langkahnya, ia menanamkan pada para kader bahwa menjadi Melayu bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan yang harus dibentuk dengan nilai dan martabat.
“Kita tak ingin hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Kita ingin berdiri sebagai tuan, sebagai penjaga, sebagai pewaris, dan sebagai pembaharu,” tuturnya.
Dan kini, Musda ke-5 bukan hanya akan memilih pengurus baru, tetapi akan menegaskan satu hal bahwa GAMI Deli Serdang di bawah semangat yang dipupuk oleh H. Mislin A.S, telah menjadi rumah harapan bagi generasi muda Melayu yang ingin menyatu dengan akar dan melangkah menuju masa depan.
Sementara itu Sekretaris Caretaker PD GAMI Deli Serdang Kompol (Purn) Syahrizal mengungkapkan tekadnya ingin membina generasi muda Melayu untuk kreatif
“Terutama membina generasi muda GAMI untuk beretika dan mengetahui adat istiadat, agar Melayu tidak hilang dibumi.” ungkapnya
Ketika matahari terbit di hari Musda nanti, bukan hanya agenda yang dimulai tapi sebuah gerakan jiwa yang semakin membesar ditangan pemuda-pemuda Melayu yang telah disentuh nilai dan keyakinan oleh seorang guru, sahabat, dan pemimpin. (RN)