Redaksi.co, Jakarta | Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar rapat tingkat menteri, Senin (22/9). Agenda ini membahas dua isu krusial: skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan perluasan program pemagangan sebagai bagian dari stimulus ekonomi 8+4+5.
Menko PM Muhaimin Iskandar mengatakan, transisi kelembagaan P2MD terus dipercepat agar layanan dan perlindungan pekerja migran bisa lebih optimal. “Proses transisi ini meliputi pola kerja luar negeri, pengelolaan atase tenaga kerja, hingga penuntasan aset-aset yang masih berjalan. Semua diarahkan untuk memperkuat akses kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.
Salah satu fokus utama rapat adalah program pemagangan berskala besar. Menurut Muhaimin, pemerintah bersama Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan 20 ribu peserta magang pada akhir 2025 sebagai proyek percontohan. Program ini akan diperluas pada 2026 dengan dukungan anggaran yang lebih besar.
“Pemagangan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan jalan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja kita agar siap bersaing di pasar global,” ujar Muhaimin Iskandar.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan pentingnya akselerasi dalam setiap tahapan.
“Kuncinya percepatan. kelembagaan harus selesai lebih cepat agar manfaat bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar Yassierli.
Sementara itu, Wakil Menteri P2MI Christina Aryani menyoroti perlindungan bagi peserta magang. Ia mengingatkan bahwa banyak keluhan muncul, terutama dari Jepang, terkait status magang yang kerap dianggap tidak terlindungi.
“Kami sudah sepakati, meski berangkat dengan status magang, mereka tetap terdaftar di P2MI agar perlindungan bisa diakses sejak awal,” kata Christina.
Christina juga menyinggung peluang besar di Jerman yang membutuhkan sekitar 400 ribu tenaga kerja dari berbagai sektor. Namun, ia menegaskan bahwa kunci utamanya adalah penguasaan bahasa Jerman minimal level A1. Untuk itu, pemerintah akan menggandeng pemerintah daerah serta lembaga bahasa agar pelatihan bisa lebih masif.
Selain program magang, rapat juga membahas penyederhanaan akses KUR untuk pekerja migran. Skema ini diharapkan memudahkan calon PMI dalam pembiayaan keberangkatan tanpa terbebani biaya tinggi.
Menutup rapat, Muhaimin menekankan pentingnya peran sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam menyiapkan talenta sejak dini.
“Sejak kelas satu, siswa SMK harus sudah diarahkan agar memiliki keterampilan bahasa dan kejuruan sesuai kebutuhan pasar global,” ungkapnya.
Rapat ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memastikan stimulus ekonomi 8+4+5 tidak hanya berdampak pada sektor industri dalam negeri, tetapi juga membuka peluang kerja dan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri