Redaksi.co | Palembang,- Stadion Bumi Sriwijaya Palembang kini telah dilakukan renovasi mendekati tahap finishing, sebagaimana sarana prasarana stadion yang telah dilakukan perbaikan dan modernisasi sehingga Stadion Bumi Sriwijaya Palembang dapat dinyatakan menjadi stadion yang siap menyelenggarakan pertandingan sepakbola bertaraf nasional maupun Internasional setelah Jakabaring Sport City (JSC) demikian diutarakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Rudi Irawan, S.Sos., M.Si melalui Sekretaris Dispora Provinsi Sumsel H A Yudi Saputra, S.T., M.T saat diwawancarai diruang kerjanya.
Dikatakan Kepala Dispora Provinsi Sumsel H Rudi Irawan, S.Sos., M.Si melalui Sekertaris Dispora Sumsel H A Yudi Saputra, S.T., M.T, untuk renovasi Stadion Bumi Sriwijaya Palembang saat ini kan, itu masih didalam pelaksanaan oleh Balai Permukiman dan Sarana Prasarana Wilayah Provinsi Sumsel.
Jadi sepengetahuan kami itu masa kontraknya akan berakhir di Desember tahun 2024, tetapi bisa saja memang BPK melakukan penambahan waktu 50 hari lintas tahun. Kalau memang dirasa ada pekerjaaan-pekerjaan yang belum selesai itu secara regulasi yang kami ketahui.
“Artinya sebelum itu ada serah terima ke Dispora Stadion Bumi Sriwijaya Palembang masih didalam renovasi, masih didalam tahap renovasi, dan menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam hal ini Kementerian PU,” ujarnya.
Kemudian, ini dimulai sejak awal tahun 2024 hampir keseluruhan, jadi dari mulai tribun itu dilakukan perbaikan, sesuai standar stadion pertandingan, di mana selama ini kan menjadi Stadion latihan untuk di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang.
Setelah adanya renovasi ini kan menjadi stadion pertandingan, jadi layak untuk dapat layak untuk menyelenggarakan pertandingan setidaknya Liga 2. Dan oleh karena itu, perbaikannya itu mencakup hampir keseluruhan.
“Mulai dari penataan tribun, penataan jalur keluar masuk penonton, pemain, VIP itu ditata semua, sampai dengan penggantian, yakni penggantian rumput dilapangan, dimana itu ganti sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh Federation Internationale de Football (FIFA) dalam hal ini otoritas tertinggi sepak bola,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, dimana beberapa waktu yang lalu sudah dilakukan peninjauan oleh FIFA dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dan saya kira wajar ada beberapa anjuran atau saran dari pihak FIFA dan PSSI sehingga proses renovasi Stadion Bumi Sriwijaya Palembang ini dapat nanti berakhir serta menghasilkan stadion yang memang layaklah buat penyelenggaraan pertandingan ke depan baik nasional dan Internasional.
Ini kan awalnya sejarahnya ini dilakukan renovasi setelah peristiwa kerusuhan Kanjuruhan Malang, dari sanalah pihak Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian PU itu berkoordinasi untuk merehab seluruh stadion-stadion yang memang di identifikasi belum memenuhi standar lah, belum memenuhi standarisasi.
“Ini kita harapkan Stadion Bumi Sriwijaya Palembang menjadi stadion kedua setelah JSC yang dapat menyelenggarakan Liga Nasional dan Internasional di kota Palembang ini. Sedangkan kapasitas juga terjadi peningkatan, tetapi setelah adanya renovasi kapasitasnya meningkat,” katanya.
Masih dilanjutkannya, tidak sampai dua kali lipat, tetapi lumayan meningkatnya lumayan, jadi tampungan Stadion Bumi Sriwijaya Palembang sendiri pun memang lebih meningkat dari semula. Dengan banyaknya stadion yang sesuai standar ya kita harapkan memang club-club sepak bola yang ada di kota Palembang dan Sumsel ini dapat lebih meningkat prestasinya.
Karena pilihan stadion kan berarti semakin banyak semakin baik, karena kualitas dari lapangan juga mempengaruhi dari permainan atau penampilan club itu sendiri. Jadi kalau memang infrastrukturnya sudah baik, ya kita harapkan prestasi club-club bola kita ataupun pembinaan-pembinaan usia dini di Sumsel untuk cabang olahraga (Cabor) sepak bisa juga meningkat.
“Tentunya kalau renovasi ini berawal dari peristiwa Kanjuruhan itu yang dicermati kemarin oleh pihak FIFA dan PSSI serta Kemenpora itu adalah jalur, yakni keluar masuk penonton, jalur keluar masuk pemain, jalur keluar-keluar masuk VIP, petugas keamanan, petugas medis itu semuanya diteliti, dicermati dengan sangat cermat oleh pihak FIFA,” ucapnya.
Masih diungkapkannya, justru dari segi kenyamanan pun juga dilihat, kenyamanan penonton menonton pertandingan, jarak dia tempat duduk ke tempat duduk didepannya itu dihitung semua jaraknya. Jadi mau istilahnya kaki penonton ini tidak menyentuh kursi yang didepannya, jadi masih ada space untuk lewat penonton, seperti inilah kenyamanan menonton bioskop kira-kira begitulah konsepnya.
FIFA itu memang memang meneliti orang itu nyaman, penonton itu nyaman dan aman, tapi yang paling di utama kan itu keamanan dahulu. Yakni keamanan penonton keluar masuk, jangan sampai terjadi lagi seperti yang di Malang kemarin, terjadi penumpukan penonton untuk keluar dari stadion.
“Sehingga terjadi kerusuhan penonton keluar di jalur yang cuma satu jalur, ini yang membahayakan penonton itu sendiri, dan itu yang dicermati. Kalau untuk luasan tetap sama, luasan kawasan Stadion Bumi Sriwijaya Palembang itu tidak bertambah, tetapi jalur pintu masuk dan keluar itu bertambah, gate nya bertambah,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, di mana untuk jumlah persisnya sendiri mungkin dari pihak Kementerian PU yang menjelaskan, tetapi dari pihak FIFA kemarin kan secara rinci menanyakan berapa jalur masuk untuk penonton, jalur keluarnya berapa, terus ada jalur-jalur evakuasi berapa itu dihitung semua, dan saya kira dari pihak PU sudah menindaklanjuti itu.
Terkait lahan parkir sendiri, ya otomatis kalau memang tidak dapat tertampung diarea parkir Stadion Bumi Sriwijaya Palembang kan bisa ada di sebelahnya, di Palembang Square itu bisa saja. Tetapi memang tidak disarankan untuk parkir-parkir di badan jalan, dan ini tidak boleh.
“Kalau regulasi parkir masih mengikuti lah, mengikuti regulasi yang ada, artinya sudah ada kajiannya semua nanti untuk sirkulasi mobil, ada yang drop of, ada yang memang parkir, ada kendaraan untuk VIP, malah sudah tersedia jalur-jalur sendiri, sehingga tidak mengganggu penonton untuk memang mengakses pintu masuk itu dengan hanya berjalan kami,” bebernya.