Minggu, Juli 27, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Prof. Mirra: Teroris Mungkin Sedang Wait and See, Jangan Lengah

redaksi.co, Jakarta – Kabar baik datang dari ranah keamanan nasional: Indonesia telah mencatatkan nol serangan terorisme dalam dua tahun terakhir. Namun, di balik keberhasilan itu, para ahli mengingatkan bahwa bahaya belum sepenuhnya berlalu.

“Ancaman terorisme masih ada. Mereka bisa saja bersembunyi dan menunggu waktu. Kita harus memperkuat deteksi dini untuk mencegahnya sejak awal,” ujar Prof. Dr. Mirra Noor Milla, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/6/2025).

Peringatan Mirra bukan tanpa alasan. Pada 24 Mei lalu, Tim Densus 88 menangkap seorang remaja berinisial MAS di Gowa, Sulawesi Selatan. MAS diduga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan kelompok teroris global ISIS. Tak hanya aktif di Gowa, ia juga menyebarkan propaganda radikal hingga ke Purworejo.

Kasus ini membuka mata bahwa ancaman kini datang dalam bentuk yang lebih halus dan sulit terdeteksi. Anak muda pun bisa menjadi sasaran empuk bagi ideologi ekstrem.

Berdasarkan survei Laboratorium Psikologi Politik UI tahun 2021, wilayah-wilayah yang pernah mengalami konflik ternyata masih menyimpan potensi kerawanan tertinggi. Mirra menyarankan pemerintah untuk terus memantau daerah-daerah ini dan melakukan mitigasi sebelum potensi konflik berubah menjadi kekerasan ekstrem.

“Lingkungan sosial yang tidak inklusif bisa jadi ladang subur bagi radikalisasi. Maka, penting untuk membangun rasa kebersamaan dan keterlibatan sosial,” jelasnya.

Mirra mengingatkan bahwa kelompok teroris bisa saja sedang menjalankan strategi “wait and see”, menunggu momen yang tepat untuk bergerak. Karena itu, meski terlihat tenang, bukan berarti mereka tidak aktif.

“Sekarang adalah momen penting untuk membangun daya tahan komunitas. Jangan tunggu ada korban baru,” tutupnya.

 

Popular Articles

Berita Terkait