Senin, Juli 28, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Pondasi Rumah Amblas, Kades Kasian Timur Galang Gotong Royong: Harapan Baru untuk Ibu Penjual Kopi

Jember, Redaksi.co – Hujan deras yang mengguyur Desa Kasian Timur, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, tak hanya menyisakan genangan air. Musibah lebih besar dialami Kholifah (69), seorang janda lansia penjual kopi, yang harus menyaksikan rumah satu-satunya amblas akibat pondasinya tergerus air. Bagian depan rumah miring, nyaris roboh, dan tak lagi layak dihuni.

Namun di balik bencana itu, kepedulian tumbuh. Kepala Desa Kasian Timur, Harianto, tak tinggal diam. Bersama masyarakat, Muspika Kecamatan Puger, PT Imasco Asiatik, dan para pengusaha lokal, ia menginisiasi aksi gotong royong memperbaiki rumah Kholifah pada Rabu (4/6/2025).

“Ini bukan sekadar bantuan fisik, tapi bentuk kepedulian dan empati terhadap warga kami. Pendanaan perbaikan ini hasil kolaborasi semua pihak, dari desa hingga swasta. Rumah Bu Kholifah akan direhab total,” terang Harianto di lokasi kegiatan.

Kholifah hidup berdua dengan anak semata wayangnya yang sakit menahun. Usahanya berjualan kopi di pinggir jalan menjadi satu-satunya sumber penghidupan mereka. Menyadari kondisi itu, pemerintah desa tak hanya membangun kembali rumahnya, tapi juga memberikan bantuan modal agar ia bisa kembali berjualan.

“Kami ingin Bu Kholifah kembali berdiri, mandiri, dan punya harapan baru,” lanjut Harianto dengan mata berkaca-kaca.

Namun, Harianto tak menutup mata pada akar masalah. Ia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membangun saluran pembuangan air di sepanjang jalan utama desa. “Banjir dan genangan harus dicegah. Ini bukan hanya soal satu rumah, tapi kenyamanan seluruh warga,” tegasnya.

Camat Puger, Subagiyo, yang turut hadir dalam aksi gotong royong ini, menyampaikan apresiasinya terhadap kebersamaan masyarakat.

“Ini adalah wajah sejati gotong royong. Ketika bencana datang, masyarakat bahu-membahu, tak membiarkan satu pun warganya terpuruk sendirian,” ujarnya.

Kisah Kholifah bukan hanya tentang rumah yang roboh, tapi tentang bangkitnya solidaritas. Tentang bagaimana desa kecil di ujung selatan Jember menunjukkan bahwa gotong royong bukan sekadar slogan—ia adalah napas kehidupan bersama (*)

Popular Articles

Berita Terkait