Redaksi.co | Jakarta – Para guru besar kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia resmi mengumumkan berdirinya Majelis Guru Besar Kedokteran Indonesia (MGBKI) dalam sebuah acara inaugurasi yang digelar di Aula FKUI, Gedung IMERI, Jakarta, Jumat (22/8).
Pembentukan majelis ini dipandang sebagai tonggak penting yang memperkuat persatuan akademisi kedokteran di tengah dinamika kebijakan pendidikan tinggi dan pelayanan kesehatan. MGBKI hadir dengan mandat menjadi wadah komunikasi, kolaborasi, sekaligus pengawal mutu pendidikan dan praktik kedokteran berbasis ilmu pengetahuan.
“Kami terpanggil untuk memastikan arah kebijakan kesehatan bangsa ini selalu didasari prinsip ilmiah, etis, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Prof. Budi Iman Santoso, SpOG(K), yang didapuk sebagai Ketua MGBKI.
Dalam deklarasinya, MGBKI memaparkan tujuan utama:
• Menjadi forum komunikasi dan kerja sama antar guru besar kedokteran di seluruh Indonesia.
• Memberikan masukan kebijakan berbasis data ilmiah kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.
• Menjaga kehormatan profesi dan integritas akademik.
Majelis ini juga menyoroti pentingnya hubungan erat antara perguruan tinggi, praktisi medis, dan pemerintah dalam memperkuat sistem pendidikan serta layanan kesehatan di Indonesia.
Salah satu poin penting yang ditegaskan adalah posisi kolegium kedokteran. MGBKI menekankan bahwa kolegium harus tetap berdiri sebagai lembaga akademik yang independen, tidak tunduk pada tekanan politik maupun kepentingan kelompok tertentu.
Berikut beberapa poin sikap yang disampaikan, di antaranya:
• Independensi kolegium harus dijamin, namun tetap bersinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi demi menjaga mutu pendidikan dan keselamatan pasien.
• Kolegium tidak boleh dipisahkan dari akar akademik di fakultas kedokteran.
• Kolegium tidak boleh tunduk pada kepentingan politik atau kelompok tertentu, melainkan berorientasi pada kepentingan bangsa dan kesehatan masyarakat.
• Diperlukan payung hukum yang jelas agar kolegium diakui formal sebagai lembaga independen penjaga kualitas pendidikan dan profesi kedokteran.
• Semua pemangku kepentingan diajak duduk bersama menjunjung tinggi prinsip kolaborasi, integritas, dan keberpihakan pada kesehatan masyarakat.
Dengan terbentuknya MGBKI, para guru besar berharap dapat menjadi mitra strategis negara dalam memperkuat pendidikan dokter, menjaga etika profesi, sekaligus meningkatkan ketahanan sistem kesehatan nasional di era global yang penuh tantangan.