OLEH: ERWIN RETOB
Dalam era globalisasi yang semakin terhubung, dinamika politik global memiliki dampak yang signifikan pada stabilitas pemerintah local di berbagai belahan dunia. Perubaan politik, konflik internasional, dan kebijakan global dapat secara langsung mempengaruhi kesejahteraan masyarakat local serta kemampuan pemerintah setempat untuk menjaga ketertiban dan kedamaian.
Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam lanskap politik global, keterkaitan yang semakin erat antara Negara dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan transportasi, mempercepat aliran informasi, ide, dan kepentingan politik di seluruh dunia. Dalam konteks ini, keputusan politik yang dibuat di tingkat internasional dapat memiliki efek demino yang signifikan pada pemerintah local.
Dengan Uraian diatas maka ada beberapa rumusan dari dampak perubahan Politik Global pada pemerintah Lokal yaitu:
1. Ekonomi Pembangunan.
Perubahan kebijakan perdagangan internasional, sanksi ekonomi, atau krisis keuangan Global dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan pemerintah Lokal.
2. Keamanan
Konflik Internasional atau ketegangan antar Negara dapat menciptakan situasi keamanan yang tidak stabil di tingkat local, mengancam stabilitas politik dan ketertiban masyarakat.
3. Migrasi dan multikulturalisme
Krisis Kemanusiaan atau konflik dinegara lain dapat menyababkan Gelombang migrasi massal yang menimbulkan tantangan baru bagi pemerintahan local terkait dengan integrasi social, ekonomi, dan keamanan.
4. Perubahan Lingkungan
Isu-isu lingkungan Global seperti perubahan iklim dapat memiliki dampak yang merusak infrastruktur dan sumber daya Lokal, memicu ketegangan social dan politik di Tingkat Lokal.
Sehingga untuk Menghadapi tantangan Politik Global dan peningkatana Ekonomi maka, pemerintah Raja Ampat Harus benar-benar focus pada ekowisita berkelanjutan berbasis masyarakat (community-based ecotourism), diverifikasi ekonomi kreatif (keajinan noken, frozen food ikan), dan ekonomi biru, sambil mengedepankan konservasi ekosistem laut, memperkuat partisipasi local, Meningkatkan SDM (pelatihan diving, Bahasa Inggris), serta membangun pendukung yang ramah lingkungan.
Oleh sebab itu ada beberapa strategi dalam peningkatan ekonomi:
1. Pengambangan Ekowisata Berkelanjutan
a. Fokus Quality Toursm: Menarik Wisatawan berkualitas yang peduli Lingkungan bukan sekedar kuantitas
b. Model berbasis Komunitas: Melibatkan Masyarakat local sebagai pengelola (pemandu, homestay, Pokmaswas) untuk memastikan manfaat ekonomi langsung dirasakan dan menjaga kelestarian.
c. Diversifikasi Produk Wisata: Mengembangkan wisata bahari (diving, mincing), budaya, dan petualangan (Danau Ubur-ubur), serta mendukung homestay masyarakat.
2. Penguatan Ekonomi Lokal dan Kreatif
a. Pemberdayaan Perempuan: Mengelola hasil Laut menjadi frozen food atau kerajinan noken untuk oleh-oleh bernilai tinggi.
b. Pemasaran Produk: Mempromosikan kerajinan tangan dan produk local secara nasional/internasional melalui digitalisasi.
3. Pemanfaatan ekonomi Biru
a. Mengelola sumber daya laut secara bijak untuk kesejahteraan dan menjaga kelestarian ekosistem (mangrove, terumbu karang).
4. Peningkatan kapasitas SDM
a. Pelatihan untuk memandu wisata, pengelola homestay, penyelam (diving), dan keterampilan Bahasa inggris agar lebih professional
5. Penguatan Regulasi dan kelembagaan
a. Menetapkan kebijakan yang mengedepankan keberlanjuta, keadilan social, dan ketehanan ekosistem, termasuk moratorium izin tambang baru. dan kajian lingkungan strategis.
Dengan menerapkan Strategi ini, saya selaku peserta LK III BADKO HMI Papua Barat-Papua Barat Daya meyakini bahwa Pemerintah Raja Ampat dapat menciptakan model pembangunan ekonomi yang kuat, inklusif, dan berwawasan lingkungan, menjadikan wilayah ini sebagai symbol ekonomi hijau Indonesia di mata Dunia.







