Pontianak – Tepat 40 hari sudah kepergian Panglima Besar Laskar Pemuda Melayu Kalimantan Barat, almarhum Bapak Iskandar, SH, sosok pejuang adat, sekaligus tokoh masyarakat yang selama hidupnya mendedikasikan diri untuk kejayaan umat dan marwah Melayu.
Dalam suasana penuh keharuan, Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalbar bersama keluarga besar, sahabat, dan masyarakat menggelar peringatan 40 hari wafatnya almarhum. Acara tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, tahlil, dan doa bersama yang dipanjatkan untuk mengiringi kepergian beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Bapak Iskandar bukan hanya pemimpin organisasi, tetapi juga teladan umat. Beliau mengajarkan arti keberanian, persaudaraan, dan perjuangan menjaga marwah Melayu dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Hari ini kita mendoakan semoga segala amal jariyah beliau diterima Allah SWT, dan segala khilafnya diampuni,” ungkap salah seorang tokoh LPM Kalbar dalam sambutannya.
Peringatan 40 hari ini bukan sekadar mengenang sosok almarhum, tetapi juga menjadi momentum untuk melanjutkan perjuangan beliau. LPM Kalbar menegaskan akan tetap berpegang pada ajaran dan semangat yang diwariskan almarhum, yakni menjaga persatuan umat, membela kepentingan masyarakat kecil, dan terus menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Alunan doa dan dzikir menjadi penutup acara, meninggalkan kesan mendalam di hati para hadirin. Banyak yang tak kuasa menahan air mata, mengingat jasa dan pengorbanan almarhum yang tak ternilai bagi Kalimantan Barat, khususnya bagi masyarakat Melayu.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Doa untuk Almarhum
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkanlah kuburnya, cucilah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran. Gantikanlah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, pasangannya dengan pasangan yang lebih baik. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka.” (HR. Muslim).
Semoga almarhum Iskandar, SH senantiasa mendapat limpahan rahmat Allah SWT, ditempatkan di sisi-Nya dengan sebaik-baik tempat, dan menjadi bagian dari hamba yang husnul khatimah.
Tim : Humas LPM