JEMBER, redaksi.co – Kekecewaan warga Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, terhadap aparat pengawas kian memuncak. Selasa (2/9/2025), puluhan warga mendatangi Kantor Inspektorat Kabupaten Jember untuk menagih kejelasan laporan dugaan korupsi Kepala Desa Kesilir, Sucipto.
Berkas laporan warga yang sebelumnya ditangani Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidus) Polres Jember disebut telah dilimpahkan ke Inspektorat. Namun, hingga kini, tak ada kejelasan tindak lanjutnya. Warga menilai ada dugaan kasus ini sengaja dibiarkan mengendap.
Sayangnya, upaya warga mencari jawaban langsung justru berakhir antiklimaks. Kepala Inspektorat Jember, Ratno, tak ada di tempat dan hanya diwakili staf bernama Anna, yang menyebut atasannya sedang dinas luar kota.
“Kami ingin tahu sejauh mana perjalanan berkas laporan kami. Tapi ternyata kepala inspektorat tidak ada, dan kami tidak dapat penjelasan apa-apa,” kata Gatot, salah satu perwakilan warga.
Nada lebih keras disampaikan Suhardi. Ia menduga ada permainan yang membuat kasus ini jalan di tempat. “Kalau laporan masyarakat terus digantung, wajar kalau muncul kecurigaan ada pihak yang sengaja mengulur-ulur atau bahkan melindungi,” tegasnya.
Kekecewaan makin bertambah karena upaya media menghubungi Kepala Inspektorat Ratno untuk konfirmasi juga tak mendapat respons hingga berita ini diturunkan.
Mandeknya penanganan laporan ini menimbulkan tanda tanya serius: benarkah ada intervensi atau kepentingan politik di balik lambannya gerak Inspektorat? Atau, apakah kasus ini sengaja dipetieskan untuk melindungi pejabat desa tertentu?
Di tengah gencarnya pemerintah pusat menyerukan transparansi pengelolaan dana desa, dugaan lambannya Inspektorat Jember justru mencoreng citra pengawasan daerah. Warga menegaskan, mereka akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan hukum, bukan sekadar janji tanpa ujung. (Tim)