ISU POLUSI UDARA PLTU JERANJANG DINILAI SUDAH TIDAK RELEVAN: ANGKUTAN BATU BARA LEWAT PELABUHAN LEMBAR SUDAH DISTOP SEJAK JANUARI 2025
LOMBOK BARAT, Redaksi.co — Isu pencemaran udara akibat aktivitas pengangkutan dan pembakaran batu bara di PLTU Jeranjang kembali dihembuskan oleh sebagian pihak. Namun menurut sejumlah tokoh, isu ini sejatinya sudah tidak lagi relevan dengan kondisi terkini di lapangan.
Tokoh pemuda Dusun Taman, Muhammad Izhar , menegaskan bahwa sejak Januari 2025 pengangkutan batu bara melalui jalur darat via Pelabuhan Lembar sudah dihentikan total. Dengan demikian, sumber utama debu yang selama ini menjadi persoalan pun sudah tertangani secara signifikan.
“Faktanya, pengangkutan batu bara lewat darat sudah tidak ada lagi sejak awal tahun ini. Isu yang kembali diangkat ini jelas tidak melihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan cenderung mengabaikan berbagai upaya perbaikan yang sudah dilakukan,” kata Muhammad Izhar kepada Redaksi.co, Kamis (12/6/2025).
Senada dengan itu, Basri selaku Tokoh Pemuda Dusun Jeranjang yang berdomisili di area PLTU Jeranjang menegaskan bahwa kondisi lingkungan saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.
“Sebagai warga yang tinggal langsung di sekitar area PLTU, kami yang merasakan langsung perubahan besar yang sudah terjadi. Debu sudah jauh berkurang, pengelolaan lingkungan jauh lebih baik, bahkan pihak perusahaan secara aktif memberdayakan masyarakat sekitar. Banyak warga kami yang sebelumnya tidak bekerja, kini diberdayakan oleh perusahaan. Ini nyata kami rasakan,” ungkap Basri.
Menurut Basri, selain membuka lapangan pekerjaan, perusahaan pengangkut batu bara juga aktif mendukung kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat. Mulai dari dukungan untuk kegiatan remaja, pembinaan rumah ibadah, hingga berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya.
“Perhatian perusahaan kepada lingkungan sosial kami sangat terasa. Bantuan yang mereka berikan selama ini justru menjadi bentuk kepedulian mereka terhadap kami. Maka kami berharap, jangan ada lagi pihak-pihak yang memanfaatkan isu lama hanya untuk membuat kegaduhan yang justru merugikan masyarakat yang sudah merasakan kenyamanan ini,” tegas Basri.
Pihak manajemen perusahaan sendiri menganggap kontribusi yang telah dilakukan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial, sehingga tidak perlu dipublikasikan secara berlebihan.
Oleh karena itu, baik Muhammad Izhar maupun Basri sama-sama mengimbau seluruh masyarakat Lombok Barat, khususnya warga di sekitar PLTU Jeranjang, untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang dapat menimbulkan keresahan demi kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat, baik pemuda, tokoh agama, maupun tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga ketenangan, bekerja keras meringankan beban masyarakat, dan tidak memperkeruh situasi yang selama ini sudah nyaman. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, mari biasakan tabayyun atau klarifikasi secara baik,” tutup Muhammad Izhar.
Read: HS2025
Sumber : Redaksi.Co