Jember, redaksi.co – Aroma tak sedap kembali menyeruak dari Hotel GGM yang berada di wilayah Gumukmas, Kabupaten Jember. Dugaan kuat muncul bahwa hotel tersebut kerap menjadi lokasi praktik menyimpang, khususnya yang melibatkan pasangan non-muhrim. Keresahan warga makin menguat setelah sejumlah unggahan di media sosial menampilkan pola aktivitas serupa yang berulang dan terkesan dibiarkan begitu saja (05/07/2025).
Warga mempertanyakan sejauh mana peran aparat dalam pengawasan dan penindakan. Patroli yang diklaim dilakukan secara rutin, nyatanya belum mampu menjawab satu pertanyaan mendasar: mengapa praktik yang sama terus terjadi? Sorotan publik pun mengarah pada kemungkinan adanya pembiaran atau lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Menanggapi hal ini, Camat Gumukmas, Nino Eka Putra Wahyu Ramadhoni, S.STP, M.Si, menyampaikan bahwa pihak Forkopimcam secara berkala melakukan pembinaan dan patroli, baik melalui Polsek maupun Satpol PP Kecamatan.
“Kami juga telah melakukan evaluasi dengan pihak hotel, dan mendapat respons yang baik. Selain itu, Forkopimcam bersama Puskesmas turut melakukan pemeriksaan kesehatan bagi petugas hotel,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, jika ditemukan adanya tindak pidana asusila, masyarakat diminta segera melapor ke Polsek untuk penanganan.
Namun demikian, respons normatif ini dinilai belum cukup menjawab keresahan warga. Masyarakat menuntut langkah konkret, bukan sekadar patroli, tetapi pengawasan yang lebih tegas terhadap praktik inap pasangan non-muhrim, Sorotan publik kini kian tajam, dan warga berharap penanganan serius dilakukan sebelum isu ini berubah menjadi bom waktu yang mencoreng citra Gumukmas secara lebih luas,”ucap Nardi warga sekitar. (Sofyan)







