H. Haikal Firdaus Kritisi Minimnya Dukungan Pemkab Lombok Barat terhadap Sahlan Coral, Petinju Berprestasi Nasional
Lombok Barat – Minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat terhadap atlet berprestasi kembali menjadi sorotan. H. Haikal Firdaus, yang juga merupakan keluarga dari petinju nasional Sahlan Coral, mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya dukungan bagi atlet yang telah mengharumkan nama daerah.
Sahlan Coral saat ini menduduki peringkat dua nasional di kelasnya dan telah bertanding di berbagai ajang bergengsi, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam setiap laga, H. Haikal Firdaus selalu setia mendampinginya, termasuk ketika Sahlan menghadapi petinju dari Palestina di Canggu, Bali, dalam ajang yang diselenggarakan oleh HSS dan dipromotori oleh pengacara ternama, Hotman Paris Hutapea.
“Sejak awal kariernya, saya selalu ada mendampingi Sahlan. Namun, sampai saat ini, saya belum melihat adanya perhatian khusus dari Pemkab Lombok Barat terhadapnya. Padahal, sangat disayangkan jika seorang atlet berbakat seperti Sahlan justru mengangkat nama daerah lain, bukan daerahnya sendiri,” ujar Haikal Firdaus dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Haikal menyoroti potensi besar yang dimiliki Sahlan Coral. Atlet asal Dusun Peseng, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat ini telah beberapa kali bertanding di kancah internasional. Di antaranya, ia pernah berlaga di Australia, Uzbekistan, Afrika, dan Thailand. Namun, ironisnya, setiap kemenangan yang diraih lebih sering membawa nama daerah lain daripada mengangkat nama Lombok Barat.
Sahlan Coral memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam dunia tinju. Ia telah bertanding sebanyak 26 kali dengan catatan 20 kemenangan dan 6 kekalahan. Pengalamannya di luar negeri pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak tahun 2010, ia telah menjalani latihan bersama legenda tinju Indonesia, Chris John, di Australia. Sahlan tetap berlatih di sana hingga tahun 2013, bahkan setelah Chris John pensiun, ia bergabung dengan Daud Yordan untuk melanjutkan latihan. Di Australia, Sahlan pernah memenangkan satu pertandingan, meskipun harus menelan kekalahan dalam dua pertandingan lainnya. Kini, Sahlan bertanding di kelas super welter 69,8 kg dan tetap menunjukkan semangat juangnya yang tinggi.
“Kita semua tahu, Sahlan Coral adalah putra asli Lombok Barat. Tapi miris rasanya melihat perjuangannya kurang mendapat apresiasi dari daerahnya sendiri. Padahal, jika mendapat dukungan yang layak, dia bisa mengangkat nama Lombok Barat ke tingkat dunia,” tambahnya.
Haikal berharap pemerintah daerah lebih peduli terhadap atlet berbakat seperti Sahlan Coral. Menurutnya, dukungan tidak hanya sebatas apresiasi, tetapi juga harus berupa fasilitas, pendanaan, serta perhatian serius dalam mengembangkan potensi atlet lokal agar mereka tetap bangga membawa nama daerahnya sendiri.
“Kita tidak boleh hanya berbangga setelah atlet kita sukses di luar, tapi harus ada kontribusi nyata sejak mereka masih berjuang. Jangan sampai kita kehilangan talenta hebat hanya karena kurangnya perhatian dari pemerintah,” tutup H.Haikal Firdaus.
Reporter: H. Suhaili (Abach Uhel)
www.redaksi.co