Jumat, Juni 20, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

GMNI Goes to School: Tanamkan Pancasila dan Marhaenisme ke Generasi Muda

Singkawang, kalbar – Redaksi.co Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno yang jatuh setiap Juni, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Singkawang menggelar kegiatan bertajuk “GMNI Goes to School” sebagai bagian dari rangkaian Soekarno Fest 2025. Kamis (19/06/2025)

Kegiatan ini berlangsung di SMAN 1 Singkawang, dengan mengusung tema “Pancasila Education” yang menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai dasar negara ke dalam nalar dan nurani generasi muda.

Rangkaian Soekarno Fest 2025 dimulai pada Senin, 2 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, ditandai dengan aksi simbolik membagikan poster Pancasila ke berbagai titik di Kota Singkawang.

Momentum ini kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke sekolah untuk menyapa dan menyulut semangat pelajar dalam mengenali kembali makna Pancasila dan Marhaenisme di tengah era digital yang penuh distraksi.

Di hadapan puluhan siswa-siswi SMAN 1 Singkawang, para kader GMNI menyampaikan materi edukatif seputar Pancasila dan Marhaenisme, mengajak para pelajar untuk tidak sekadar menghafal butir-butir Pancasila, tetapi menjiwainya dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi ini dikemas secara dinamis melalui diskusi interaktif, di mana siswa diberi ruang untuk bertanya, merespons, dan menyampaikan pandangan kritisnya terhadap kondisi sosial-politik hari ini.

Kegiatan tersebut juga diramaikan dengan pembagian doorprize sebagai bentuk apresiasi kepada peserta aktif, serta ditutup dengan pemberian poster Pancasila ke setiap kelas sebagai simbol pengingat nilai-nilai kebangsaan yang harus terus digaungkan.

Dalam pernyataannya, Ketua DPC GMNI Kota Singkawang Johriansyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata keberpihakan mahasiswa terhadap ruang edukasi ideologis di tingkat akar rumput.

“Organisasi mahasiswa, jika dimaknai dengan benar, bukanlah sekadar tempat rapat, membuat proposal, atau sekadar gaya hidup intelektual yang penuh simbol.

Ia adalah kawah candradimuka bagi para calon pemimpin yang punya sense of crisis dan sense of responsibility. Kegiatan seperti ‘GMNI Goes to School’ bukan hanya agenda seremonial, melainkan investasi ideologis yang menjanjikan bagi masa depan bangsa.

Kami datang ke sekolah bukan untuk menggurui, tetapi untuk menghidupkan nalar kritis dan cinta tanah air yang sedang lesu diterpa gempuran algoritma,” tegasnya lugas.

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengejar indeks prestasi, tetapi juga IPK lain: Ideologi, Perjuangan, dan Keberpihakan. Dalam konteks itu, GMNI hadir untuk menawarkan alternatif pembelajaran yang tidak diajarkan di dalam ruang kelas formal.

Dengan semangat Soekarno Fest 2025, GMNI menegaskan komitmennya untuk terus terlibat dalam kerja-kerja edukatif yang membangun kesadaran politik, sosial, dan ideologis masyarakat, terutama generasi muda.

Alfarizi, selaku Ketua Panitia Soekarno Fest 2025, turut menyampaikan bahwa Soekarno Fest bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi dan gerakan ideologis yang bersifat terus-menerus dan berdampak luas.

“Soekarno Fest adalah bentuk perlawanan terhadap lupa. Kami ingin anak-anak muda—baik di kampus, sekolah, maupun komunitas—mengenal kembali akar ideologi bangsa.

Pancasila bukan sekadar hafalan lima sila, tapi arah moral dan politik dalam berpikir, bertindak, dan bermasyarakat. Maka kami hadir di sekolah bukan sebagai dosen dadakan, melainkan sahabat perjuangan yang ingin tumbuh bersama generasi muda.”

Alfarizi juga menegaskan bahwa langkah kecil seperti ini bisa menjadi awal dari lahirnya kesadaran baru di kalangan pelajar. Ia menutup dengan optimisme:
“Karena kelak, yang akan menyelamatkan bangsa ini bukan hanya mereka yang menguasai angka, tetapi mereka yang tahu untuk siapa mereka berjuang.”||Jurnalis:Abdul Rahman

Copyright by : AHMAD IMAM
Kominfo
DPC GMNI Singkawang_Kalbar

(Editor korwil Kalbar Suparman)

Popular Articles

Berita Terkait