Redaksi.co Medan – Aparat gabungan TNI-Polri dan Pemerintah Kota Medan melakukan penjagaan secara ketat terhadap empat vihara besar di kota Medan.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kondusivitas dan kekhidmatan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Tahun 2025 yang jatuh pada hari ini, Rabu, 29 Januari 2025.
“Setidaknya ada empat vihara besar yang harus dilakukan pemantauan dan pengamanan secara lebih maksimal karena jumlah umatnya juga banyak,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memimpin apel kesiapan patroli skala besar gabungan TNI-Polri dan Pemko Medan, di halaman Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Selasa (28/1/2025) malam.
Keempat vihara besar tersebut adalah, Maha Vihara Maitreya di Komplek Cemara Asri, Jalan Cemara Asri Boulevard Raya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang dan Vihara Gunung Timur di Jalan Hang Tuah No.16, Madras Hulu, Medan Polonia, kota Medan.
Kemudian Vihara Borobudur di Jalan Imam Bonjol No 21, Medan dan Vihara Setia Budi di Jalan Irian Barat No.6d, Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, kota Medan yang merupakan vihara tertua di samping Mall Centre Point dan Mapolsek Medan Timur.
“Cara bertindaknya kita akan melakukan patroli secara bersama-sama dan berhenti di vihara ini. Lalu semaksimal mungkin rekan-rekan berinteraksi sebentar.”
“Memberikan kepastian dan keyakinan bahwa mereka aman melaksanakan ibadah dan pesta tahun barunya. Jangan jalan terus, harus jalan berhenti kemudian berdialog baru kemudian melanjutkan perjalanannya lagi,” imbuh Kapolrestabes Medan.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan vihara saat perayaan Imlek, personel Jihandak Sat Brimob Polda Sumut yang dilibatkan melakukan sterilisasi.
Sterilisasi ini dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mengantisipasi gangguan atau ancaman teror, sabotase, dan lainnya.
“Tentu ini memberikan keyakinan bahwa tidak ada ketakutan akan bahaya terorisme. Jika menjumpai konsentrasi massa yang cukup banyak, waspadai adanya bias-bias ancaman terhadap masyarakat yang lain.”
“Contohnya gerombolan sepeda motor orang menyebutnya geng motor, apalagi melintas di vihara pasti akan menjadi persoalan. Kemudian euforia pesta tahun baru, mau tahun baru apa saja pasti euforianya adalah kemeriahan.”
“Mungkin ada mercon atau ada kembang api yang kemudian bisa mengganggu masyarakat yang lain, maka kita harus betul-betul menangani dengan baik,” imbuhnya lagi.
Dalam melakukan patroli dan berdialog, personel diminta untuk menampilkan representasi atau menampilkan kesan yang humanis, kesan yang baik wajah-wajah institusi kita masing-masing yang penuh keakraban dan bersahabat dengan masyarakat.
“Kita juga menyambut kemeriahan pesta tahun baru ini dan kita sampaikan pesan-pesan bahwa setiap tahun baru pasti membawa berkah baru dan harapan yang baru,” kata Kapolrestabes.
Terakhir, personel diminta untuk menjaga kesehatan kondisi masing-masing, tidak bisa menggantungkan keselamatan kita pada yang lain. Karena itu betul-betul fokus dalam melaksanakan tugas.
“Saya yakin dan percaya apa yang rekan-rekan lakukan akan mendapatkan kebaikan, berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan kembali menjadi energi positif untuk pribadi dan keluarga,” tutup Kapolrestabes Medan. (RN)