Redaksi.co | Jakarta, 7 Agustus 2025 – Bank Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program strategis dalam gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025. Mengusung tema “Sinergi dan Inovasi: Kunci Penguatan Peran UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan”, KKI tahun ini menyoroti pentingnya korporatisasi UMKM sebagai langkah konkret mendorong transformasi ekonomi nasional.
Dalam sesi talkshow bertajuk “Korporatisasi UMKM: Menuju Usaha Tangguh, Profesional, dan Kompetitif”, Bank Indonesia menegaskan bahwa UMKM memegang peranan strategis di Indonesia. Saat ini, UMKM berkontribusi sekitar 60,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja.
“Apapun kondisinya, UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional. Namun sayangnya, kontribusinya belum sepenuhnya optimal,” ujar Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur BI dalam sambutannya.
Meski menjadi penopang ekonomi, UMKM Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan klasik, seperti keterbatasan akses pembiayaan, rendahnya adopsi digital, serta minimnya keterlibatan dalam rantai nilai industri nasional. Banyak pelaku usaha kecil yang tetap stagnan selama bertahun-tahun karena belum masuk dalam sistem kelembagaan yang kuat.
Sebagai solusinya, Bank Indonesia mendorong pendekatan korporatisasi, yakni penguatan kelembagaan UMKM melalui pembentukan klaster, koperasi, atau kelompok usaha bersama (KUB). Langkah ini diyakini mampu menciptakan skala ekonomi, memperluas akses pasar, dan meningkatkan daya saing UMKM.
Digitalisasi Melalui QRIS, Bukan Sekadar Tren
Dalam kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga menekankan pentingnya digitalisasi UMKM melalui adopsi sistem pembayaran QRIS (Kode Respons Indonesia Standar). QRIS dianggap sebagai entry point bagi UMKM untuk terintegrasi dalam ekosistem keuangan digital.
Melalui QRIS, pelaku UMKM bisa menerima pembayaran secara praktis hanya dengan stiker QR, meningkatkan transaksi harian, hingga membentuk rekam jejak finansial yang berguna untuk mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan.
“Kalau merchant tidak menyediakan pembayaran dengan QRIS, anak muda sekarang bisa batal beli. Mereka sudah terbiasa bertransaksi lewat HP,” ucapnya sambil mencontohkan perbedaan kebiasaan antar generasi.
Lebih lanjut, QRIS kini telah terintegrasi lintas negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ini membuka peluang lebih besar bagi UMKM lokal untuk menjangkau konsumen asing, khususnya wisatawan dari negara-negara tetangga.
Komitmen Bersama, Mimpi Besar UMKM
Bank Indonesia juga menekankan bahwa transformasi UMKM membutuhkan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan — pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, dan lembaga keuangan. Program sinergis yang dijalankan ke depan akan berfokus pada tiga hal utama: korporatisasi, penguatan kapasitas, dan akses pembiayaan.
“Di balik setiap usaha kecil, ada seseorang dengan mimpi besar,” tuturnya, menutup pidato dengan kutipan inspiratif.
Sebagai penutup acara, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk turut serta mendukung UMKM lokal, salah satunya dengan belanja produk KKI menggunakan QRIS.
Tentang KKI 2025:
Karya Kreatif Indonesia adalah agenda tahunan Bank Indonesia untuk mempromosikan produk UMKM unggulan daerah. KKI 2025 mengangkat berbagai program kolaboratif lintas sektor dalam mendorong UMKM naik kelas, salah satunya melalui pendekatan korporatisasi dan adopsi teknologi digital.