Senin, Juli 28, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Di Anggap Tak Sesuai Dengan Kontrak Kerja ke Dua ABK Asal Jakarta Lompat Dari Kapal Ikan

JEMBER, Redaksi.co – Memanfaatkan media sosial untuk mencari kerja bisa menjadi strategi yang efektif namun juga bisa berdampak negatif, hal ini terjadi kepada dua remaja bernama Sutiadi (26) warga Kabupaten Cirebon dan Muhammad Julianda Gibran ( 21 ) Warga Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat (21/05/2025).

Sesuainya di adakannya Press Conference oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut di Pos  POSAL  Puger pada rabu 21 mei, Muhammad Julianda Gibran di hadapan awak media menceritakan aksi nekatnya terjun kelaut.

Awal mula saya coba-coba memanfaat Sosial Media untuk mencari kerja, setelah selama 3 bulan tiba-tiba ada sebuah perusahaan yang menawarkan kerja di kapal ikan dengan iming – iming gaji 4 – 5 juta perbulan dan itu semua kebutuhan dan asuransi di tanggung oleh perusahaan, Karena gajinya di anggap lumayan besar, sehingga saya melanjutkan melamar di perusahaan tersebut yang di duga milik orang China,”ucap gibran kepada awak media.

“Saat itu saya di suruh menyerahkan foto copy KK dan KTP asli dan mengisi dokumen / formulir yang sudah disiapkan oleh perusahaan dan tanpa harus menyertakan ijazah.

Lanjut Gibran, Sebelum kami di berangkatkan kerja saya di taruh di penampungan selama seminggu yang berada di daerah jakarta utara, setelah itu saya bersama 32 orang yang ada di penampungan di jemput oleh seseorang yang mengaku pihak perusahaan untuk di ajak ke kapal tempat kami akan dipekerjakan.

Disaat berlangsungnya kapal berlayar saya mencoba iseng mempertanyakan gaji yang sebenarnya ke pada Nakhoda Kapal dan informasi yang saya dapat dari Nahkoda gaji tersebut bukan 4 juta melainkan bagi hasil dengan perusahaan dan juga tidak ada Asuransi seperti yang di katakan ketika kami awal melamar kerja, “imbuhnya.

Masih kata Gibran, ” Sebenarnya semua ABK ketika  mengetahui informasi dari Nahkoda,  semua ABK ingin kabur namun takut karena tidak bisa berenang, namun saya dan Sutiadi tetap berencana kabur.

Tak lama mempunyai rencana kabur Gibran dan Sutiadi melihat tak jauh dari kapal ada sebuah pulau. “Waktu itu kami mengetahui ada sebuah pulau dan di mungkinkan kapal akan sandar saya bersama teman saya Sutiadi bersiap tekat untuk melarikan diri meskipun jarak kapal dengan bibir pantai  pulau sangatlah jauh sekitar 2,5 mil atau setara dengan 4 kilometer.

“Saya bersama teman saya turun dari kapal melalui tangga belakang kemudian terjun ke laut dan bedua berenang ke pinggir pulau, setelah saya sampai di pulau Nusa Barong kami mencoba mencari bantuan, melalui Hp Seluler kami mengetahui letak pulau itu, sehingga saya mencoba menghubungi pihak terkait yang dekat dengan wilayah tersebut, “terangnya.

Selang satu hari setelah kami terhubung dengan Basarnas ada Tim dari anggota TNI AL yang ada wilayah Puger menyisiri pulau untuk mencari saya dan menyelamatkan kami , “imbuh gibran.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak TNI, POLRI, Basarnas dan semua Pihak terkait atau siapa saja yang terlibat dalam proses evakuasi dan meyelamatkan kami, sehingga kami berdua saat ini bisa berada di tempat ini dengan keadaan sehat, “ucap Gibran (sofyan)

Popular Articles

Berita Terkait