Redaksi.co, Senin 23 Desember 2024
Batam – Sebagai Bentuk Respon dan Kepedulian terhadap warga Rempang yang kembali alami tragedi berdarah,Aktifis, Said Didu bersama mantan Ketua KPK, Abraham Samad menemui warga Rempang, Minggu (22/12/2024).
Abraham Samad dan Said Didu bersama sejumlah rekannya dari Jakarta mulai dari jurnalis senior hingga pengacara HAM menemui masyarakat Rempang di lapangan sepak bola Dataran Muhammad Musa, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Warga Masyarakat Rempang menyambut kehadiran enam tokoh nasional tersebut yang membakar semangat mereka dalam mempertahankan kampung leluhur yang kita tahu menjadi wilayah terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) yang beberapa waktu lalu sempat terjadi konflik besar waktu itu.
Cuaca panas dan terik matahari hari itu tak menyurutkan niat mereka mendengarkan penguatan semangat dan masukan dari para tokoh dan aktivis nasional tersebut,Yang luar biasa Bahkan enam tokoh yang hadir juga berdiri bersama masyarakat di tengah terik matahari yang cukup panas itu.
Warga sukarela Tidak ada yang berteduh atau menjauh dari lapangan, semuanya merapat ke lokasi dimana Said Didu dan Abraham Samad berdiri bersama empat tokoh lainnya dan terus menyuarakan dorongan penyemangat untuk masyarakat Rempang.
Ada yg menarik Dalam kesempatan tersebut Said Didu menggunakan kaos hitam bertuliskan Manusia Merdeka,seakan mengisyaratkan bahwa warga dan rakyat harus merdeka dari tindakan penjajahan dan penindasan apalagi oleh pengusaha yang notabene adalah warga indonesia sebagian dari pemilik rencana proyek ini.
Ia memberikan pidatonya yang membakar semangat masyarakat Pulau Rempang.
Said menegaskan kehadiran dirinya bersama tokoh lainnya di Rempang ini adalah bentuk kepedulian atas insiden yang terjadi pada Selasa (17/12/2024) beberapa hari yg lalu.
Kita tahu bersama ada bentrokan antara diduga pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan masyarakat Rempang yang memakan korban 8 warga terluka dan satu orang harus dirawat intensif di sala satu rumah sakit di kota Batam ini.
“Kehadiran kami di sini terlebih saya sendiri, setelah melihat video yang menunjukkan masyarakat jadi korban kebiadaban yang mengatasnamakan investor,” tegas Said Didu membakar emosi warga.
Said Didu menegaskan saat dirinya melihat video ada warga terluka atas tindakan perusahaan mengatasnamakan investor darah Bugisnya mendidih dan langsung berkoordinasi dengan tokoh lainnya untuk hadir di Batam dan menemui langsung ke wilayah terjadinya tragedi kemarin.
Sebenarnya sesuai dengan niat kami bahwa sudah kami jadwalkan akan hadir di Batam tepatnya di Rempang pada Januari 2025 yang akan datang. Tetapi atas kejadian ini kami mempercepat jadwal untuk hadir di Rempang,” kata Said.
Said juga meminta masyarakat untuk mempertahankan kampung halamannya. Karena hanya masyarakat yang mengetahui sejarah Rempang bukan investor.
“Kami sudah berkeliling dan melihat beberapa proyek strategis Nasional yang ada di Indonesia, tidak ada yang mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan kehadiran PSN seharusnya tidak mengganggu masyarakat sekitar,justru seharusnya memberikan dampak positif. Namun kenyataannya saat ini kehadiran PSN hanya merampas hak masyarakat, mengusir masyarakat.
“PSN ini lebih kejam dari masa penjajahan, dimasa penjajahan. Para penjajah tidak pernah mengusir masyarakat,” ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat Rempang agar jangan takut untuk mempertahankan kampung mereka karna itu adalah hak yang wajib di pertahankan.
Kalau pemerintah menyebut bahwa masyarakat tidak memiliki surat. Memangnya investor memiliki surat. Surat itu urusan pemerintah, kenapa masyarakat tidak disuruh untuk mengurus surat,” tegas Said Didu.
Menurut kabar dari salah satu warga yang sempat ngobrol dengan ke enam tokoh ini bahwa para tokoh nasional ini masih akan mengambil langkah langkah lanjutan sebagai pelengkap Usaha dan kepedulian kepada masyarakat Rempang yang sedang memperjuangkan tanah leluhurnya.
Ali Islami
Kaper kepri