Serang, REDAKSI.COM – 2 Desember 2025 Hujan deras tidak mengurangi antusiasme ratusan jamaah dari berbagai unsur masyarakat yang memadati Masjid Agung Ats-Tsauroh, Kota Serang, dalam pelaksanaan Istighosah Qubro yang digelar Korem 064/Maulana Yusuf. Doa bersama ini menjadi wujud empati dan kepedulian terhadap saudara-saudara di berbagai wilayah Indonesia yang tengah menghadapi bencana alam dan cuaca ekstrem.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Mayjen TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., dan diikuti sekitar 500 jamaah yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Forkopimda, alim ulama, tokoh agama, serta masyarakat. Suasana khidmat yang tercipta memancarkan kekuatan kebersamaan di tengah ujian yang melanda sebagian daerah di tanah air.
Acara turut dihadiri jajaran Forkopimda dan tokoh daerah, antara lain:
Brigjen Pol Hendra Kurniawan (Waka Polda Banten)
H. Deden Apriandhi (Sekda Provinsi Banten)
Kolonel Arm Oke Kistiyanto (Dandim 0602/Serang)
Ating Budiman, S.H., M.H. (Panitera Pengadilan Tinggi Banten)
Dr. H. Acep Saifuddin, S.H., M.Ag. (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten)
Mayor Mukadi (Mewakili Kabinda Banten)
Lettu Laut (KH) Muhtarudin (Danposal Karangantu)
Dr. KH. A. Bazari Syam (Ketua MUI Provinsi Banten)
H. Embay Mulya Syarif dan Dr. Amas Tajudin (Tokoh Agama)
A. Baijuri (Kepala Kemenag Kota Serang)
Abdul Ghofur (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang)
Kehadiran unsur pemerintahan, aparat keamanan, lembaga keagamaan, dan tokoh masyarakat tersebut menjadi gambaran eratnya hubungan Korem 064/MY dengan seluruh komponen masyarakat Banten. Istighosah ini bukan sekadar agenda keagamaan, tetapi ruang moral bersama untuk memperkuat solidaritas sosial di tengah ujian yang dihadapi bangsa.
Ketua MUI Provinsi Banten, Dr. KH. A. Bazari Syam, dalam tausiyahnya mengingatkan bahwa setiap musibah membawa hikmah bagi umat manusia.
“Segala yang terjadi memiliki pelajaran. Musibah merupakan pengingat agar manusia kembali ke jalan yang benar,” ujarnya.
Beliau mengajak seluruh jamaah untuk memanjatkan doa bagi saudara-saudara di daerah terdampak bencana serta memohon perlindungan agar bangsa ini dijauhkan dari segala mara bahaya.
Dalam sambutannya, Danrem 064/MY Mayjen TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., menyampaikan bahwa Istighosah Qubro merupakan tindak lanjut arahan Pangdam III/Siliwangi sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap situasi bangsa.
Danrem menegaskan:
“TNI tidak hanya hadir dengan kemampuan fisik, tetapi juga dengan ketulusan hati untuk menemani rakyat. Kesiapsiagaan di lapangan harus selalu diiringi ikhtiar batin melalui doa bersama.”
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda, ulama, dan seluruh masyarakat yang hadir.
“Kehadiran bapak-ibu sekalian menunjukkan bahwa Banten adalah rumah besar yang kita jaga bersama, rumah yang kuat karena kebersamaan dan persatuan.”
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan istighosah dan doa keselamatan bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat di Sumatra dan wilayah lain yang sedang menghadapi musibah. Ratusan jamaah larut dalam suasana haru dan kekhidmatan, berharap agar Allah SWT senantiasa melindungi masyarakat Banten dan seluruh tanah air.
Istighosah Qubro Korem 064/MY menegaskan bahwa kekuatan sebuah bangsa lahir dari kepedulian dan kebersamaan seluruh unsurnya. Melalui doa bersama ini, Korem 064/MY bersama Forkopimda, ulama, dan masyarakat mengirimkan pesan kuat: ketika musibah hadir, empati dan persatuan adalah kekuatan terbesar kita.
(Penrem 064/MY)







