Wartawan Diblokir di Pembukaan FORNAS VIII, Diskominfotik NTB Dinilai Tak Profesional
Redaksi.co, 26 Juli 2025 – Pembukaan Festival Olahraga Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) menuai polemik setelah wartawan dilarang meliput acara tersebut. Larangan itu diumumkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB tanpa penjelasan yang jelas kepada publik.
Ketua Forum Rakyat, Hendrawan Saputra, mengecam keputusan tersebut dan menyatakan bahwa pelarangan media merupakan tindakan tidak transparan dalam acara berskala nasional.
> “Kenapa wartawan dilarang meliput? Ini acara besar yang seharusnya terbuka untuk publik. Justru media harus diberi ruang untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tegas Hendrawan.
Hendrawan juga mengungkapkan keprihatinan soal transparansi anggaran. Dari total Rp28 miliar dana yang dianggarkan untuk FORNAS VIII, hanya Rp25 miliar yang dipublikasikan ke publik.
> “Kemana Rp3 miliar yang tidak disebutkan itu? Jangan sampai ada yang ditutupi,” kritiknya.
Ia pun menyebut bahwa Diskominfotik NTB gagal menjalankan tugas sebagai pengelola informasi dan komunikasi publik secara profesional.
Senada dengan itu, Ketua DPW Media Independen Online (MOI) NTB, Feriyal, mengecam keras pelarangan tersebut.
> “Ini bentuk diskriminasi terhadap media, khususnya media lokal. Panitia dan Diskominfotik NTB tampak tidak siap dan tidak mampu mengelola hubungan dengan pers,” tegas Feriyal.
Saat dikonfirmasi, panitia pelaksana belum memberikan jawaban tegas dan cenderung saling lempar tanggung jawab antar pihak. Ketua MOI NTB menyebut sikap tersebut sebagai bentuk ketidakprofesionalan dalam mengelola informasi publik.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari panitia maupun Pemerintah Provinsi NTB.
Read: HS2025 Abach Uhel