Jember, redaksi.co – Kapal nelayan tradisional bernama Sinar, yang berangkat dari Pelabuhan Puger, Kabupaten Jember, sejak Jumat (27/6/2025), hingga kini belum kembali. Kapal jenis jaring tradisional tersebut dinahkodai oleh H. Mistawi (64), bersama lima anak buah kapal (ABK).
Keluarga melaporkan hilangnya kapal tersebut ke Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Jember pada Minggu malam (29/6/2025). Menurut keterangan Vira Indayani, putri kandung sang nahkoda, kapal berangkat sekitar pukul 13.00 WIB menuju perairan sekitar Pulau Pager, Kecamatan Tempurejo.

“Biasanya paling lama dua malam sudah kembali. Tapi ini sudah tiga hari tanpa kabar. Kami coba hubungi nomor HP Ayah, tapi tidak aktif,” ungkap Vira.
Kapal Sinar berwarna hijau kombinasi putih itu biasa digunakan untuk menangkap ikan di perairan selatan Jember. Hingga saat ini, seluruh awak kapal belum ditemukan. Mereka adalah: H. Mistawi (nahkoda), Bahroji, Zainul Arifin, Daim, Ahmad Basori

Aiptu Agus Riyanto, PS. Kaur Bin Opsnal Satpolairud Polres Jember, ketika ditemui redaksi.co hari Selasa 01 Juli menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan keluarga dengan melakukan koordinasi lintas instansi. “Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, TNI AL, serta para relawan dan komunitas nelayan di wilayah pesisir. Kami juga meminta informasi dari nelayan yang baru kembali dari laut,” jelasnya.
Upaya pencarian difokuskan pada wilayah perairan selatan yang dicurigai menjadi lokasi terakhir kapal tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun awaknya. Para korban diduga hilang kontak sejak Sabtu.
“Kami mengimbau masyarakat pesisir untuk segera melapor jika menemukan petunjuk terkait kapal Sinar. Jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, agar tidak menimbulkan keresahan,” tegas Aiptu Agus.
Pihak kepolisian terus melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi di lapangan, sembari menunggu perkembangan lebih lanjut dari tim gabungan. (Sofyan)







