Fakfak.Redaksi.co- Jumlah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang hampir mencapai 600 pegawai terdiri dari 230 aparatur sipil negara (ASN) dan 300-an pegawai kontrak menjadi sorotan Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP.
Pasalnya, jumlah pegawai sebanyak itu, dinilai Bupati Samaun Dahlan, melebihi beban kerja melayani pasien dengan jumlah 60 pasien per hari.
Samaun Dahlan dalam pertemuan dengan Direktur RSUD, dr. Karyani Kastella dan jajaran, selasa (11/3/2025) pagi, terpaksa harus memotong paparan dr.Karyani, terkait kondisi rumah sakit milik pemerintah tersebut, setelah mendengar jumlah pegawai yang menurutnya “over” jika dibanding jumlah pasien rawat inap sebanyak 60 pasien per hari.
“Satu hari rata-rata jumlah pasien rawat inap itu dikisaran 60. Jumlah ASN 230, sementara tenaga kontrak dikisaran 300 lebih jadi hampir 600”.jelas dr. Karyani.
Menurut analisa Samaun Dahlan, jumlah ASN sebanyak 230 sudah cukup untuk menggerakan pelayanan kesehatan di RSUD.
“Saya kira cukup dengan analisa jumlah PNS 230, dengan beban kerja yang hanya melayani 60 pasien per hari. saya kira cukup. Coba analisa beban kerja dulu. Saya mau lihat”.ujar Bupati Samaun Dahlan.
“Kita tidak bicara soal pasien rawat jalan karena dia tidak inap. mereka hanya datang periksa dan pulang. Kita bicara pasien yang rawat inap. Itu yang saya ingin menghitung beban kerjanya. Jangan kita menempatkan pegawai yang over”.tegas Samaun Dahlan.
Selain meminta dr. Karyani dan jajaran menghitung beban kerja, Bupati juga tegas meminta Direktur agar memberlakukan absen pegawai menggunakan absen digital, saat mengetahui absen yang digunakan adalah absen manual.
“Ini yang tidak betul. Saya sampaikan ke ibu, ajarlah kita punya orang-orang untuk kerja dengan baik. Kalau dia tidak mampu kerja kasih keluar. Ini rumah sakit. Tidak boleh ajar biasa. Saya tidak main-main untuk lihat rumah sakit. Saya ingin masyarakat tersenyum karena mereka dirawat dengan baik”.tandasnya.
