Kamis, Maret 13, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

PENGUMUMAN

spot_img

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Tragedi di Sungai Kelekar: Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam

Redaksi.co, Prabumulih – Insiden tragis terjadi di aliran Sungai Kelekar, Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur, pada Jumat (7/3/2025) pukul 14.30 WIB. Lima orang dilaporkan hanyut terbawa arus deras, satu di antaranya, seorang bocah perempuan berusia lima tahun bernama Siti Aisyah, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Menurut laporan resmi dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kota Prabumulih, tim penyelamat yang terdiri dari anggota Piket Regu A Seksi Damkar BPBD Kota Prabumulih segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan. “Kami menerima informasi tentang lima orang yang terseret arus. Tim segera menuju lokasi dan melakukan pencarian,” ujar seorang petugas BPBD yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kelima korban awalnya bermain di sekitar bantaran Sungai Kelekar. Debit air yang tampak tenang rupanya menyimpan arus bawah yang kuat. Diduga, salah satu korban terpeleset ke dalam air, menyebabkan yang lain panik dan berusaha saling menolong. Namun, derasnya arus membuat mereka kehilangan kendali hingga terbawa lebih jauh ke tengah sungai.

Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera berupaya memberikan pertolongan sembari menghubungi tim penyelamat. “Kami langsung berteriak meminta bantuan, tapi arus terlalu kuat. Beberapa orang mencoba turun ke sungai, tapi tidak bisa menjangkau mereka,” kata Rahmat, seorang saksi mata.

Setelah lebih dari satu jam pencarian, empat korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, Siti Aisyah tidak seberuntung mereka. Tubuhnya ditemukan beberapa meter dari titik awal kejadian dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Tim penyelamat menyatakan bahwa pencarian berlangsung cukup sulit karena arus sungai yang deras serta kondisi medan yang licin dan berbatu. “Kami harus bekerja cepat, tetapi tetap hati-hati agar tidak membahayakan petugas yang turun langsung ke sungai,” ujar seorang anggota regu penyelamat.

Kasus ini kembali menyoroti minimnya kesadaran akan bahaya bermain di sekitar sungai tanpa pengawasan orang dewasa. Berdasarkan data BPBD Prabumulih, insiden orang tenggelam di sungai meningkat setiap tahunnya, terutama saat musim hujan ketika debit air meningkat secara tiba-tiba.

Pihak BPBD mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama dalam mengawasi anak-anak yang bermain di sekitar sungai. “Kami mengingatkan masyarakat agar tidak mendekati area sungai tanpa persiapan yang memadai. Jika ada insiden, segera laporkan ke pihak berwenang agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin,” kata seorang pejabat BPBD Prabumulih.

Kehilangan nyawa seorang anak dalam insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan di area perairan terbuka. Tragedi di Sungai Kelekar bukan yang pertama, dan jika langkah pencegahan tidak segera diperkuat, mungkin bukan yang terakhir.

Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi terkait keselamatan di daerah rawan tenggelam, termasuk pemasangan rambu peringatan dan patroli rutin di sekitar sungai. Sementara itu, masyarakat juga memiliki peran besar dalam memastikan anak-anak tidak bermain di tempat berbahaya tanpa pengawasan.

Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi peringatan bagi semua. Kesadaran akan bahaya perairan harus ditanamkan sejak dini agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: Sidang Kasus Pemerasan di Prabumulih: Dugaan Irregularitas Proses Hukum

Popular Articles

Berita Terkait