Labuhanbatu-redaksi.co. Belanja pengadaan spod baca digital beserta perangkatnya oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu dari Dinas Alokasi Umum (DAU) tahun 2024 senilai Rp 816 juta, seakan tidak pernah sepi dari persoalan.
Belum jelas bagaimana penyelesaian dugaan pencurian ebook yang dituduhkan oleh penulis buku terkenal,” Tere Liye’, kini kualitas perangkat spod baca digital itu mulai dipertanyakan.
Bagaimana tidak, perangkat spod baca digitala yangterletakdi Swalayan Berastagi Rantauprapat sudah mengalami kerusakan, padahal perangkat tersebut belum Samapi satu bulan lamanya dipajangkan Diana.
Pantauan wartawan Rabu (12/02/2025), tidak jauh dari pintu masuk utam kedalam Swalayan Berastagi Rantauprapat, terlihat dua unit spod baca digital milik Dinas Perpustakaan Labuhanbatu, Keduanya dipajang berdekatan dan menggunakan perangkat yang berbeda.
Satu unit spod baca digital dipajang dengan menggunakan perangkat berbentuk banner ( sepanduk) dengan penyangga tiang, Sementara satunya lagi dipajang menggunakan perangkat yang disebut dengan istilah Totem sign.
Perangkat Totem sign itu, terbuta dari bahan triplek yang dipajang berdiri, dan pada bagian kaki-kakinya di pasang penyangga terbuat dari gabus yang dilapisi material seperti fiber berbentuk persegi empat.
Namun perangkat totem sign itu tampak telah mengalami kerusakan, material fiber yang melapisi gabus di bagian kaki atau penyangga totem sign itu terlihat telah koyak atau sudah terkelupas cukup lebar.
Catatan awak media, perangkat spod baca digital yang sudah mengalami kerusakan itu, belum genap satu bulan dipajang di area dalam Swalayan Berastagi Rantauprapat tersebut.
Sebab, pada 15 Januari lalu,Menger Swalayan Berastagi Rantauprapat, Edi Chandra, kepada awak media mengatakan belum diterima pihak menajemen.
Sepertinya belum pernah kata Edi Chandra melalui pesan WhatsApp kepada awak media Rabu 15 Januari 2025, sebulan yang lalu.
Kabid Pembina SDM, Kelembagaan dan teknologi informasi perpustakaan Faoma Dachi, ketika di konfirmasi awak media mengatakan, perangkat spod baca digital tersebut dalam kondisi bagus saat diserahkan ke Swalayan Berastagi Rantauprapat.
Waktu diserahkan kondisi baik’/bagus itu, melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (13/2).
Sementara itu, Humas PT.Maxima Indietech Media (MIM), Wana Choi, mengatakan kemungkinan kerusakan yang terjadi karena perangkat spod baca digital itu terkena hujan.Namanya bahan triplek gak bisa kena hujan, Mungkin itu kenahujan pak, katanya.
Saat disampaikan bahwa perangkat spod baca digital yang rusak itu dipajang di dalam areal Swalayan Berastagi yang aman dari curah hujan, pertanyaan itupun tidak mendapatkan jawaban.
(Manotal Manalu)