Warga Minta Pihak Berwenang Tinjau Ulang Izin Agen Penyalur Gas di Ujung Tanjong Kecamatan Meureubo,

0
20

Aceh Barat.Redaksi.co
Permasalahan kesenjangan terhadap penyaluran gas Elpiji 3 kg oleh agen penyalur di Gampong ujung tanjong menjadi sebuah problem dimana pendistribusian kepada masyarakat dinilai oleh warga setempat ada indikasi permainan oleh pemilik salah satu agen yang ada , salah satu warga mengaku meski gas sudah di suplai oleh penyalur ke agen ,namun ketika ia mendatangi pangkalan itu sering mendapatkan jawaban bahwa gas sudah habis,padahal jelas tidak nampak kerumunan antrian di tempat itu

Persoalan sering habisnya pasokan gas di salah satu pangkalan yang ada di Gampong ujung Tanjong kecamatan Meureubo kabupaten Aceh Barat ini di ungkapkan oleh Aziz salah seorang warga Gampong ujung Tanjong kepada media ini pada Sabtu 13/12/2025 malam

Aziz mengaku kecewa, menurut ia sejak musibah banjir hingga sekarang meskipun suplai gas sudah normal ,ketika ia datang ke agen tersebut selalu mendapatkan jawaban gas kosong padahal ia melihat sendiri gas ada masuk ke agen itu.

” Selaku warga saya sangat kecewa dengan jawaban dari agen yang ada di tempat kami,saya menduga agen yang saya bilang tadi ada permainan dalam menjual gas kepada orang tertentu,ini bukan asal ngomong,dari 2 buah agen yang ada di Gampong ujung tanjong masa tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,kalau awal musibah banjir saya memaklumi,tapi setelah pasokan gas aman,masa gas itu gak ada juga ” ujar Aziz kecewa.

Ia juga membeberkan bahwa ada informasi satu agen bahkan menyalurkan gas 3 kg yang beroperasi di ujung Tanjong menyalurkan gas ketempat tempat tertentu dengan harga lebih dari HET yang di tetapkan oleh pemerintah sehingga untuk kebutuhan warga terabaikan,sebagai warga dia meminta kepada pihak berwenang untuk melakukan peninjauan ulang izin usaha dari agen tersebut agar penyelewengan dalam penyaluran gas kepada warga tidak terus terjadi

“Karena ini sudah lama seperti ini saya selaku warga meminta kepada pemerintah untuk melakukan inspeksi mendadak(sidak)
atau peninjauan langsung ke agen penyalur gas LPG 3 kg di Gampong Ujung Tanjong, kami selaku warga menduga
ada praktik tidak etis dalam hal distribusi gas LPG ke masyarakat oleh agen tersebut

“Sebelum musibah banjir pun ,oknum agen penyalur sudah seperti itu tapi tidak begitu kami hiraukan karena masih ada di tempat lain. Tapi karena kondisi sekarang lagi tidak normal penyaluran gas dan kuota terbatas, makanya sikap agen itu jadi persoalan,sebab kami butuh hanya untuk keperluan dapur,bukan untuk jualan ,karena itu selaku warga saya meminta kepada pemerintah kabupaten untuk segera meninjau kebenaran dari keluhan kami sebagai warga ” kata Aziz geram

Aziz mengatakan,salah satu oknum agen penyalur gas LPG 3 kg di Ujung Tanjung terkesan mencari keuntungan besar di tengah kesulitan masyarakat. “Kalau perlu pihak berwenang menindak atau menutup sekalian usaha agen seperti itu lebih baik ditutup saja, tidak membawa manfaat bagi warga,” ujarnya dengan nada kesal.

Sementara itu, terkait tudingan salah seorang warga Gampong ujung Tanjong yang mengaku sering tidak mendapatkan gas 3 kg di salah satu pangkalan ujung Tanjong mendapat reaksi dari Yuspizar sebagai salah satu pemilik pangkalan,ia membantah tudingan segelintir warga sebagai tuduhan tidak berdasar,ia mengatakan mengingat pasokan kuota gas saat ini terbatas dan yang membutuhkan pun cukup banyak yang melebihi dari jumlah kuota yang di terima pangkalannya,maka sering warga yang tidak kebagian,ia mengaku tidak ada warga yang komplain sebab jumlahnya terbatas,jadi tidak benar tudingan tersebut.

“Coba buktikan, kalau saya menjual gas keluar dan mengabaikan warga,kadang saat suplai gas sampai dan di turunkan dari armada angkutan, siapa warga ujung Tanjong yang lebih dulu bawa tabung kosong dialah yang di utamakan dapat,dan bila masih ada sisanya baru mereka yang telat datang mendapatkannya,tapi saya perlu jelaskan juga ada juga warga yang selalu titip pesan harus tinggalkan gas buat dia,itu tidak mungkin saya penuhi mengingat warga yang datang cukup ramai,malah kalau saya simpan bisa terjadi komplain,sebab saat ini semua membutuhkan ” Ujar Yuspizar ketika di kompirmasi media ini

Selaku pemilik pangkalan Yuspizar juga menjelaskan jika ada yang dia jual di atas harga,itu adalah gas yang dirinya peroleh dari orang lain yang ia usahakan untuk memenuhi permintaan warga yang tidak terpenuhi dari kuota pangkalannya,dan gas yang dia dapatkan dari orang lain itupun ia dapatkan dengan harga di atas HET,semata mata untuk memenuhi permintaan relasi,namun harga di pangkalannya tetap dengan harga HET.

“Kalau yang saya jual diatas harga HET,itu bukan gas yang masuk ke pangkalan saya,tapi itu gas yang saya peroleh dari relasi saya dari tempat lain semata mata untuk memenuhi permintaan mereka yang membutuhkan, sekali lagi saya tegaskan apa yang di tuduhkan kalau di salah satu pangkalan di ujung Tanjong menjual ketempat lain atau diatas harga yang telah ditetapkan, itu adalah tudingan tidak berdasar dan kalau yang di pangkalan saya tetap menjualnya dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah ” Pungkas Yuspizar.

Gas 3 kg adalah sebuah persoalan yang acap sekali di keluhkan terkait kelangkaan dan mahalnya harga sering di keluhkan,tentu menjadi perhatian serius dari pihak yang berwenang agar lebih memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat agar persoalan yang terjadi di tengah tengah masyarakat dapat segera teratasi.****