Redaksi.co Wahana Generasi Aceh (Wangsa) menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tragis yang terjadi pada 11 Januari 2025 di Aceh Barat, yang mengakibatkan meninggalnya Bismi, seorang warga setempat, setelah tertabrak truk batubara milik PT Agrabudi Jasa Bersama (AJB). Kecelakaan ini, menurut Jhony Howord, Ketua Wangsa, mencerminkan pelanggaran sistematis yang dilakukan oleh PT AJB terhadap aturan keselamatan dan operasional yang ada.
“tragedi itu sebagai bukti nyata, menunjukkan adanya kelalaian yang berkelanjutan dari perusahaan itu. Penghentian sementara bukan solusi, cuma ada dua pilihan, cabut izin PT. AJB atau evaluasi menyeluruh” ujar Jhony Howord.
Wangsa menuntut agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi mendalam terhadap izin operasional PT AJB. Dengan melihat bukti kelalaian yang berulang, serta dampak buruk terhadap masyarakat, pencabutan izin operasional perusahaan ini menjadi langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya kejadian serupa.
“Keamanan masyarakat adalah hal yang tidak bisa dikompromikan. Kami mendesak pemerintah untuk bertindak tegas agar tragedi ini tidak terulang lagi. Kami juga mendorong untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan tambang di Aceh agar operasi mereka tidak merugikan warga,” tambah Jhony Howord.
Menurutnya, Perusahaan seperti ini tidak bisa terus diberi ruang untuk bermain-main dengan keselamatan masyarakat. Jhony mengatakan, Tidak ada lagi waktu untuk basa-basi, Cabut Izin PT. AJB atau Evaluasi Menyeluruh Struktur Internal PT. Redaksi aceh/dila
