LEBAK, REDAKSI.CO — Dewan Pimpinan Wilayah Ormas Badak Banten (DPW BB) Provinsi Banten merasa kecewa atas diabaikannya surat audiensi yang telah dilayangkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Banten pada 6 Oktober 2025 lalu.
Ketua DPW Ormas BB, Siprandani atau yang akrab disapa Ragil, mengatakan pihaknya telah menempuh jalur persuasif dengan menghubungi Kepala Kantor Kemenag Banten dan Kepala Bidang (Kabid) Urais melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga kini tidak ada tanggapan.
“Semua upaya sudah kami tempuh, namun tidak ada respon dari pihak Kemenag Banten. Maka kami akan menggelar aksi unjuk rasa,” ujar Ragil saat ditemui di Sekretariat DPW BB, Jumat (24/10/2025).
Ragil menilai sikap Kemenag Banten tidak menghargai komunikasi yang telah dilakukan. Ia menyebut pelayanan lembaga tersebut terhadap masyarakat dan organisasi kurang baik.
“Kami kecewa dengan pelayanan Kemenag Banten yang terkesan menyepelekan Ormas BB. Karena itu kami akan menempuh langkah terakhir, yaitu unjuk rasa dan melayangkan surat ke Kemenag Pusat,” tegasnya.
Ragil juga menduga adanya konspirasi dalam proyek pemeliharaan kantor KUA se-Provinsi Banten. Ia menyebut pelaksanaan proyek tersebut tidak sesuai prosedur karena tidak memiliki Surat Perintah Kerja (SPK).
“Menurut kami, ini pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh oknum pegawai Kemenag Banten,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya menduga adanya unsur gratifikasi dalam pelaksanaan proyek yang melibatkan oknum berinisial HH atau dikenal dengan sapaan UCK, yang menjabat sebagai Kabid Urais di Kemenag Banten.
Proyek pemeliharaan gedung KUA di 12 titik itu, kata Ragil, telah rampung sejak Juni lalu. Namun hingga kini para pelaksana belum menerima kejelasan pembayaran dari pihak Kemenag Banten.
“Sampai sekarang para pelaksana proyek masih menunggu kejelasan pembayaran. Kasihan para pelaksana proyek tersebut,” pungkasnya. (do/Tim)



















