Pejabat Indonesia Lagi-Lagi Bikin Rakyat Geram Dibuatnya, – Redaksi.co, Rakyat Kecil Kian Terjepit, Mencari nafkah di negeri ini semakin sulit. Bahkan untuk menjadi kuli pun tak mudah, apalagi jika hanya mengandalkan kerja serabutan. Sering kali tenaga dipaksa bekerja tanpa upah, sementara untuk sekadar sesuap nasi pun penuh perjuangan.
Di saat rakyat kecil banting tulang demi bertahan hidup, pejabat yang melakukan korupsi justru “menang banyak”.
Koruptor Hidup Mewah, Rakyat Menderita
Bagaimana tidak? Hukuman bagi para koruptor sering kali hanya berupa ganti rugi yang tak sebanding dengan uang haram yang mereka rampas. Masa penjara pun singkat. Setelah keluar, banyak dari mereka bisa kembali hidup mewah, bahkan tak jarang mencalonkan diri lagi sebagai pejabat publik.
Ironisnya, harta hasil korupsi yang mereka kumpulkan bisa bertahan hingga turun-temurun. Sementara rakyat kecil hanya bisa berdoa agar diberi kekuatan menghadapi kerasnya hidup.
Saatnya UU Perampasan Aset Disahkan
Rakyat kecil selalu diminta sabar, berpikir positif, dan tetap taat meski kondisi ekonomi makin menghimpit. Tapi sampai kapan nasihat “perbanyak amal dan pahala” dijadikan pelipur lara, sementara koruptor tertawa di atas penderitaan rakyat?
Inilah saatnya Pemerintah Republik Indonesia (PRI) serius mengesahkan UU Perampasan Aset. Setiap hasil korupsi harus disita negara tanpa ampun. Korupsi harus dipandang sebagai perbuatan paling hina dan berbahaya, bukan malah jadi jalan pintas menuju kemewahan.
Demi Martabat Bangsa
Kita butuh keadilan yang nyata, bukan hanya untuk rakyat kecil, tapi juga untuk menjaga martabat bangsa. Jika rakyat terus diam, korupsi akan tetap menjadi budaya.
Mari bersama-sama menuntut ketegasan hukum agar koruptor benar-benar jera, dan negeri ini bisa berdiri bermartabat di hadapan dunia.
PPWI-OI