Redaksi.co – Pali, Sumsel, 19 Desember 2024
Robi Oktavian bin Ali Syarif warga Desa Purun Timur yang di bunuh pada hari
Rabu tgl 28 Desember 2022 lalu sampai hari ini kamis 19/12/2024 masi saja belum terungkap dan seakan menyimpan misteri.
Mayat Robi di temukan di kebun karet di wilayah pemerintahan Desa Raja Barat Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) kala itu.
Korban masi menyandang status mahasiswa di universitas muhammadiyah semester akhir, namun apa hendak di kata berjuta harapan kedua orang tua Robi yang suda berupaya maksimal menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi terpaksa berakhir ikut terkubur bersama kematian putra tercinta mereka.
Kenyataan yang begitu pahit terpaksa harus di terima oleh kedua orang tua Robi kala itu,
Robi di bunuh dan mati secara mengenaskan, panggilan Allah memaksa kedua orang tua Robi untuk menerima kenyataan yang harus mereka terima.
Hari demi hari di lewati kedua orang tua Robi dan keluarga tanpa terasa suda dua tahun setelah kematian putra tercinta mereka bahkan suda memasuki tahun ke tiga tanpa terasa.
“Selama dua tahun penantian yang cukup panjang tiada harapan lain selain menanti kabar dari aparat penegak hukum (APH) kapan di temukan pelaku pembunuhan putra tercinta kami suda memasuki tahun ke tiga kabar yang di tunggu tunggu itu belum juga datang “tutur Ali Syarif penuh harap.
Senin 16/12/2024 kemaren Ali Syarif memenuhi undangan Gelar perkara di Polda Sumsel terkait kasus anak nya, tapi di dalam gelar perkara itu Alli Syarif yang tadinya berharap mendengar kabar baik tentang kasus anaknya ternyata sebaliknya.
Menurut Ali Syarif dan Randu Dwiyansyah sala satu oknum polisi yang ada di ruangan gelar perkara di Polda Sumsel pada hari Senin 16/12/2024 mengatakan “porak poranda sidik jari tidak bisa di temukan karena pada malam kejadian pembunuhan hujan hingga sidik jari tidak bisa di temukan” itu yang di katakan oknum polisi dalam ruang gelar perkara yang di sampaikan juga oleh Ali Syarif kepada media.
Ali Syarif sangat merasa kecewa karena menurut beliau, juga beberapa orang warga yang di mintai keterangan sebelum berita ini di terbitkan, hampir semua warga mengatakan kalau pada malam kejadian pembunuhan Robi pada tanggal 28 Desember 2022 lalu tidak terjadi hujan sama sekali.
“Andai kata memang hujan kenapa baru di sampaikan setelah lebih dari dua tahun, kenapa tidak di terangkan kepada kami selaku orang tua korban dan apakah semuda itu hilang sidik jari pelaku, sebagai orang tua korban saya merasa kecewa atas pelayanan APH karena sudah memasuki tahun ke tiga kami belum mendengar kabar yang menjelaskan penjelasan tentang maksimalnya tindakan APH, yang kami terima hanya penjelasan yang terdengar seakan mempersulit kasus ini untuk di ungkap, dan sebelum kematian anak saya ada juga warga Desa Purun timur mati terbunuh, Leo bin Tar, dan baru baru ini seorang driver dan teruk di Servo juga mati di bunuh namun belum ada satu pelaku yang terungkap, ada apa dengan polisi “tutur Ali syarif dengan nada protes.
Menurut keluarga dan orang tua kandung Robi suda 10 orang saksi yang suda di periksa, terlampir dalam Berita Acara Intrograsi (BAI) melalui Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Pemeriksaan (SP2HP) oleh Polres PALI, namun suda dua tahun terlewati dan posisi sekarang suda memasuki tahun ke tiga namun kasus pembunuhan Robi masih belum juga terungkap
Ali Syarif orang tua korban Saat di wawancarai oleh awak media dikediaman nya pada hari kamis 19/12/2024 beliau hanya menjawab dengan nada putus asa dan terkesan pasrah “maaf saya tidak tau harus menjawab apa, yang jelas suda memasuki tahun ke tiga anak saya di bunuh sampai hari ini masih belum terungkap, saya tidak tau apakah kasus ini masih terus di cari oleh APH atau tidak “jawab Ali Syarif.
Team keluarga sedang dalam menyiapkan berkas untuk di kirimkan ke Mabes Polri dan Istana Presiden, agar kasus ini dapat maksimal di tuntaskan secara transparan.