Sabtu, Mei 10, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu di Kecamatan Jombang Tetap Jaga Toleransi Umat Beragama

Redaksi. Co, Jember – Dalam perayaan Hari Raya Nyepi atau Tahun baru Saka 1947 yang berketepatan dengan bulan suci ramadhan, umat Hindu yang ada di Dusun Pondok Waluh Desa Wringinagung Kecamatan Jombang Kabupaten Jember tetap menjaga toleransi serta menjaga keharmonisan antar umat beragama (28/03/2025) 

Kegiatan yang bertempat di pura Tirta Sudhamala di ikuti 150 warga dari 77 Kartu Keluarga (KK) di pimpin oleh; Pemangku  Suparmin,Pemangku Tuwuh dan Pemangku Anom Miseno. yang diawali dengan berbagai rangkaian upacara serta ritual yang penuh makna diantaranya : kegiatan ngiring Ogoh – Ogoh,

Persembahyangan,Mecaru atau memasang banten/sesajen keliling dusun dengan tujuan untuk tolak balak selain itu untuk memohon kepada Tuhan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian terhadap Bhuana Alit (manusia) dan Bhuana Agung (alam dan isinya), “ucapnya.

Lanjut para Pemangku, Ngiring Ogoh Ogoh buthadangkala sendiri diarak dengan jarak sekitar 100 meter dari utara Pura Tirta sudhamala beda dengan tahun kemarin.

“Ini kami lakukan demi menjaga kerukunan dan menghormati umat muslim yang sedang menjalankan ibadah sholat tarawih, “kami para pemangku Pura Tirta Sudhamala, sepakat tidak memperkenankan umat hindu khususnya yang ada di Desa Wringin agung Kecamatan jombang agar tidak mengarak ogoh ogoh seperti di tahun tahun sebelumnya, dan Ogoh Ogoh dibakar sebagai simbul dimusnahkannya angkara murka, “imbuhnya.

Kapolsek Jombang AKP Miftakhul Huda,S.Sos melalui kanit Intelkam Aipda Ihid Yoga, hari ini kami beserta anggota dari Polsek Jombang dengan di bantu petugas yang mayoritas umat muslim ikut serta dalam menjaga keamanan di saat umat hindu menjalankan ibadah.

“Alhamdulillah acaranya berjalan lancar tanpa kendala, suatu fakta yang tetlihat betapa indahnya kerukunan umat beragama, keharmonisan lebih terlihat ketika jelang buka puasa kami oleh pihak pura di sajikan berbagai makanan untuk kami membatalkan puasa, sementara dengan bersandingan umat hindu masih proses melaksanakan upacara dengan membakar Ogoh-ogoh bagian lambang dari penyucian dan pembersihan alam semesta dari kejahatan dan kekacauankekacauan, “terangnyaterangnya (sofyan)

Popular Articles

Berita Terkait